Ketika berbeda menjadi masalah, kedua belah pihak seakan dibutakan. Hanya ada kata lawan di antara mereka. Dendam turun menurun menjadi faktor pendukung suatu perseteruan kedua belah pihak. Seolah permusuhan tak ada habisnya. Hal tersebut ada pada kedua sekolah yang sering terlibat tawuran. Kedua sekolah yang bermusuhan dari tahun ke tahun hingga membuat pimpinan sekolah berinisiatif mencari solusi untuk memperbaikinya.

Ditjen Pothan menggandeng sutradara populer, Hanung Bramantyo untuk menyebarluaskan rasa cinta tanah air dan bela negara melalui film. Film SETERU mengusung tema yang cukup fenomenal. Tawuran merupakan hal yang tak asing lagi bagi kalangan remaja. Film ini mencoba menyampaikan sebuah solusi dengan banyak pesan moral persatuan di dalamnya.

Film dibuka dengan adegan pentholan penggerak tawuran kedua sekolah yaitu SMA Kesatuan Bangsa dan SMA Budi Pekerti hendak berkelahi. Tawuran kedua sekolah pun sering terjadi. Hingga pimpinan kedua sekolah tersebut menyerahkan siswa-siswa yang sering terlibat tawuran agar dibina Letnan Kolonel Rahmat, Komandan Kodim yang bertugas menaungi kedua sekolah tersebut. Letkol Rahmat kemudian memberikan tugas pembinaan anak-anak tersebut pada Letnan Satu Makbul.

Inti dari film ini pun dimulai setelah semua pentholan kedua sekolah tersebut digembleng di Batalyon Inftantri no 403 Wirasada Pratista. Dengan berbagai cara Lettu Makbul membuat kedua kubu tersebut agar bersatu. Dan benar saja tantangan demi tantangan diberikan yang memaksa mereka agar bekerja sama oleh tim. Supaya mereka dapat keluar dari batalyon pun harus memenuhi tantangan yang tak mudah dari Lettu Makbul. Cerita pun masih berlanjut walau mereka telah keluar dari batalyon.

Secara keseluruhan pesan moral film ini sangat baik dan relevan dengan keadaan sekarang. Penyajian cerita pun runtut namun beberapa adegan terkesan sangat berlebihan dan tidak natural. Sehingga terkesan membosankan karena terlalu “sinetron”.

Baca Juga  Satu Suro

Menyusul keberhasilan Ditjen Pothan dan sineas yang menggarap film ini lalu timbul tanya dalam benak apakah film ini dapat menginspirasi pimpinan-pimpinan sekolah yang masih terlibat tawuran hingga sekarang? Seberapa kuatkah film ini mempengaruhi remaja agar tak terlibat tawuran bahkan semangat untuk bela negara? Atau apakah film ini hanya cukup sebagai aksi bela negara dari sineas yang membuatnya?

WATCH TRAILER

Artikel SebelumnyaGuardians of the Galaxy Vol.2
Artikel BerikutnyaThe Fun Guardians of the Galaxy Vol.2
Mahasiswa aktif UNY yang hobi menonton film sejak di bangku SMP. Walaupun sekarang merupakan mahasiswa pendidikan namun tetap hobi dengan menonton film dan terobsesi dengan film. Pemerhati film Indonesia namun tak lupa menonton film-film asing. Saat ini senang mencoba hal-hal baru di perfilman.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.