The Heaven None Missed 2 (2017)

121 min|Drama, Romance|09 Feb 2017
7.1Rating: 7.1 / 10 from 469 usersMetascore: N/A
The sequel to the 2015 film "Surga Yang Tak Dirindukan" follows the conclusion of the conflict in the marriage life of an architect and a married man who was forced to marry another woman.

Setelah berhasil menuai kesuksesan besar melalui Surga yang Tak Dirindukan (2015) yang mendapatkan lebih dari 2 juta penonton, kini MD Pictures merilis sekuelnya yang berjudul Surga yang Tak Dirindukan 2. Film keduanya ini diarahkan oleh Hanung Bramantyo setelah film pertamanya digarap oleh Kuntz Agus. Film ini dibintangi sederet bintang yang bermain pada film sebelumnya seperti Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril, Raline Shah, Kemal Palevi, Tanta Ginting, serta si kecil Sandrinna Michelle. Namun pada film keduanya ini ada satu peran baru yang dimainkan oleh Reza Rahadian. Walaupun diundur jadwal rilisnya yang seharusnya pada bulan Desember 2016 kemarin namun tetap tidak menyurutkan antusiasme penonton. Terbukti pada hari kedua setelah penayangan perdananya, film ini sudah ditonton sebanyak 205.000 penonton.

Surga yang Tak Dirindukan 2 bercerita tentang kepergian Arini (Laudya Chynthia Bella) bersama suaminya Mas Pras (Fedi Nuril) ke Budapest, Hungaria, untuk melakukan promosi buku terbaru sang istri. Di tengah kesibukannya Arini bertemu dengan banyak orang termasuk seorang dokter spesialis kanker dari Indonesia, Dr. Syafri (Reza Rahadian), dan tanpa sengaja Arini bertemu pula dengan istri kedua dari suaminya, Meirose (Raline Shah). Ditengah kesibukannya tersebut, Arini mendapati dirinya terkena kanker yang membuat dirinya sangat terpukul. Namun Arini mencoba untuk tabah dan sabar melaluinya bahkan mencoba untuk memikirkan masa depan anak dan suaminya setelah kepergiannya.

Film ini dibuka dengan amat menarik dan menghibur. Sentuhan dramatik dan humornya sangat membangun mood awal penonton untuk mengembalikan memori film sebelumnya. Teknik flashback dan sentuhan humor yang pas pada setiap kejadian dan kalimat yang diucapkan setiap tokoh, membuat filmnya lebih berwarna dan mampu menggambarkan trauma sang tokoh yang terjadi di film sebelumnya. Bagi yang belum menonton film pertamanya rasanya tidak ada masalah untuk mengikuti film keduanya ini. Namun sangat disayangkan setelah separuh filmnya akhir cerita filmnya mudah dibaca oleh penonton. Tidak ada yang baru dalam kisah filmnya hanya sentuhan religi yang membuat sedikit berbeda.

Baca Juga  Chrisye

Para pemain bermain dengan baik walau akting mereka rasanya sudah terlalu sering kita lihat di film-film mereka sebelumnya. Kehadiran Reza Rahadian juga tidak mampu memberikan sentuhan yang lebih pada filmnya dan ia memang hanya bermain sesuai porsinya sebagai pemeran pembantu. Namun itu semua tidak mengurangi kisah pilu dari filmnya yang berhasil membuat penonton menangis di penghujung kisahnya. Sisi humor yang dibangun oleh beberapa pemain juga berhasil menghibur penonton ditengah-tengah kepiluan para tokohnya.

Pesan yang ingin disampaikan juga masih bicara tentang keikhlasan. Namun keihklasan yang dimaksud sedikit memiliki tujuan yang berbeda. Perbedaan hanya pada kata “Tak” yang dicoret pada penulisan judul di film keduanya, yang berarti “Surga yang Dirindukan”. Ini juga sudah tergambar jelas pada soundtrack-nya yang berjudul Surga yang Kurindukan yang dibawakan oleh Laudya Cynthia Bella dan Wafda. Surga yang Tak Kurindukan 2 rasanya sudah berhasil menjadi sebuah tontonan dengan pesan moral yang sangat baik. Dengan balutan religi, film ini mampu membuat pandangan baru tentang makna keikhlasan. Baik keikhlasan dalam menerima, maupun keikhlasan dalam melepaskan untuk kebahagian bersama.

“Kebahagiaan tidak diberikan, tetapi kita bersama-sama kita ciptakan dengan saling percaya. Disitulah surga kita” –Arini, Surga yang Tak Kurindukan.
WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
70 %
Artikel SebelumnyaPara Pemenang BAFTA 2017
Artikel BerikutnyaRings

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.