A Day (2017)

90 min|Drama, Mystery, Thriller|15 Jun 2017
6.8Rating: 6.8 / 10 from 2,807 usersMetascore: N/A
A mystery drama revolving around a father who commits an unethical act in an attempt to save his daughter's life. Three years later, his actions return to haunt him, trapping him in an endless time loop.

*ulasan film mengandung sedikit spoiler!

A Day (Haroo) adalah film produksi Korea Selatan garapan sineas Cho Sun-ho yang dibintangi Kim Myung-min dan Byun Yo-han. Film aksi drama-fantasi produksi CGV Arthouse ini secara unik menggunakan plot berulang atau “loop” plot. Walau bukan formula baru, namun secara inovatif, A Day mampu membuat formula ini menjadi lebih segar dari sebelumnya.

Alkisah, Kim Joon-young adalah seorang dokter ternama di negaranya yang kini tengah kembali setelah dinas bersama PBB beberapa waktu lamanya. Begitu tiba, Kim berniat bertemu dengannya putrinya, Eun-Jun yang kesal karena ayahnya seolah lupa hari ini adalah ulang tahunnya. Di tengah perjalanan, Kim melihat kecelakaan sebuah taksi dan mencoba menolong sang sopir. Namun, tanpa ia duga ternyata sang putri pun ikut tewas dalam kecelakaan tersebut. Sejak momen itulah sebuah peristiwa unik terjadi. Waktu kembali beberapa jam sebelumnya, dan setiap kali itu pula Kim berusaha menyelamatkan putrinya, namun usahanya selalu sia-sia.

Lagi, satu plot “loop” atau berulang a la The Groundhog Day digunakan dalam sebuah film, namun di luar dugaan, A Day mampu memberikan sentuhan inovatif yang baru untuk formula ini. Film dibuka ringan, menyajikan momen demi momen dengan detil agar kelak penonton dapat mengingat adegan-adegan kecil tersebut. Sesaat setelah momen yang dituju terjadi (kecelakaan), alur kisah pun berbalik ke awal film. Hal ini terjadi berulang-kali, dengan arah plot yang berbeda tiap kali Kim berpacu dengan waktu menyelamatkan sang putri. Tak ada yang istimewa hingga tahap ini. Tak ada pula motif yang jelas mengapa ini semua bisa terjadi hingga karakter baru, Lee Min-chul muncul. Uniknya, tokoh ini juga mengalami anomali yang sama dengan Kim. Alur kisah pun berjalan menjadi lebih menarik karena aksi mereka ternyata saling bersinggungan. Pengembangan selanjutnya menjadi sangat menggairahkan dan begitu nikmat ditonton dengan satu misteri besar yang belum terpecahkan hingga satu tokoh lagi muncul! Sungguh sangat mengejutkan dan menyegarkan. Baru kali ini, formula “loop” diperlakukan dengan begitu brilian seperti ini.

Baca Juga  One Cut of the Dead

A Day adalah satu penggunaan formula “loop” plot yang sangat inovatif dengan kedalaman kisah dan pesan moral yang sangat kuat. Film ini tidak hanya dikemas unik dengan naskah yang kuat, namun didukung pula pemain-pemain yang berakting prima. Setelah The Groundhog Day yang mempelopori formula ini tiga dekade silam, A Day secara tema berada di atas film-film bertipe sejenis macam Edge of Tomorrow dan Source Code. Walau secara teknis jelas berbeda dengan film-film produksi Hollywood ini, namun A Day secara luar biasa mampu mencapai keseimbangan antara kemasan cerita, kematangan teknis, dan kekuatan tema. Sederhana sekali, film ini bicara soal cinta, penebusan, dan bagaimana kekerasan tak akan pernah menyelesaikan masalah. Dengan kekuatan kemasan dan temanya, tak heran jika kelak film ini bakal di-remake oleh studio-studio besar Hollywood.
WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
90 %
Artikel SebelumnyaJoJo’s Bizarre Adventure: Diamond Is Unbreakable Chapter 1
Artikel BerikutnyaGeostorm
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.