Antara Bioskop dan Rating Film

0

Bioskop adalah salah satu tempat hiburan yang terbilang laris di negeri ini. Anda bisa menyaksikan film dengan layar yang lebar dan megah, jauh berbeda dari menonton film di layar televisi. Sebut saja bioskop 21, XXI, dan Blitz Megaplex yang merupakan franchise yang telah kita kenal sebagai tempat hiburan menonton yang telah ada bertahun-tahun. Mulai dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak dapat menyaksikan film terbaru serta film pilihan mereka di bioskop-bioskop tersebut. Selain ini apakah kita pernah memperhatikan hal kecil di bioskop? Salah satunya yang sering kita remehkan adalah kategori umur penonton film atau rating film. Jika kita bukan lagi anak-anak wajar jika kita tidak mempermasalahkan hal ini. Namun apakah hal ini bisa kita sepelekan begitu saja? Tentu tidak.

Pemerintah mempunyai lembaga sensor film yang mengelompokan semua film yang masuk berdasarkan kategori umur, yakni dewasa, remaja, dan semua umur. Lembaga ini fungsinya untuk menyaring sebuah dampak dan pengaruh negatif sebuah film yang telah menjadi menjadi salah satu media hiburan yang dikonsumsi khalayak ramai. Selayaknya kita mengkonsumsi obat, lembaga sensor hanya sekedar alat pendeteksi anjuran pakai saja. Dari realitasnya, rating menonton akan dipatuhi dan berjalan sesuai dengan anjuran jika media yang menyiarkannya melakukan publikasi informasi dengan baik dan ada tindakan tegas bagi yang melanggarnya namun kenyataan berbicara lain. Tidak jarang orang tua memaksa membawa anaknya menonton film yang diperuntukkan bagi penonton dewasa. Apakah ini kita serahkan pihak bioskop atau kesadaran penonton sendiri?

Pada awal kita membeli tiket dan melihat jadwal, di belakang loket biasanya tertera di LCD judul beserta rating filmnya. Penonton anak-anak bisa jadi terbawa ego orang tuanya yang terkadang punya alasan sendiri untuk membawa mereka menonton film dewasa. Apapun alasannya, anak-anak adalah umur dimana mereka masih rentan menjadi korban dari efek samping film yang sering menyajikan unsur kekerasan dan seksualitas yang bisa membawa pemahaman yang salah jika mereka belum mendapat penjelasan dan pendidikan yang cukup.

Baca Juga  Perahu Kertas, Antara Dongeng dan Realita

Berbicara mengenai efek samping dari menonton film, kita dapat melihat kasus nyata dari acara televisi beberapa tahun lalu seperti Smack Down yang terbukti memberi contoh buruk bagi anak-anak. Sudah tak terhitung korban anak-anak yang meniru adegan gulat di layar televisi tersebut. Jika dibandingkan jelas berbeda antara tayangan televisi dan bioskop. Bedanya menonton film di bioskop umumnya hanya diakses oleh orang yang terbilang dewasa atau remaja. Dan saya sendiri belum pernah melihat seorang anak kecil membeli tiket sendirian tanpa didampingi orang tua atau orang yang lebih tua umurnya. Tapi lantas bukan berarti menonton film di bioskop tidak mendapat perhatian.

Penjual loket tiket atau penjaga tiket studio nyaris tidak pernah membedakan mana konsumen yang membeli tiket sesuai umurnya dan mana yang tidak. Mereka juga tidak pernah bertanya kepada konsumen karena hal itu memang tidak termasuk salah satu prosedur identifikasi yang dibutuhkan oleh pengelola bioskop. Pertanyaannya jika masih ada penonton dewasa yang membawa anak-anak untuk menonton film berating dewasa, bagaimana tindakannya? Apakah ada pihak yang mau bertanggung jawab? “Nontonlah film sesuai dengan kategori umur Anda“. Kalimat ini mustinya bukan hanya sekedar anjuran namun sebuah larangan. Filter yang paling ideal memang adalah dari orang tua sendiri yang memberi pengertian serta mampu bijak melihat anjuran tersebut sebagai sebuah larangan. Masa depan anak-anak Indonesia berada di tangan mereka yang mampu memberi teladan yang baik.

Anton Soegito

Artikel SebelumnyaEnd of Watch
Artikel BerikutnyaMama Cake, Film Religi dengan Kemasan Anak Muda
memberikan ulasan serta artikel tentang film yang sifatnya ringan, informatif, mendidik, dan mencerahkan. Kupasan film yang kami tawarkan lebih menekankan pada aspek cerita serta pendekatan sinematik yang ditawarkan sebuah film.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.