Babylon A.D. (2008)

90 min|Action, Adventure, Sci-Fi|29 Aug 2008
5.5Rating: 5.5 / 10 from 97,600 usersMetascore: 26
Veteran-turned-mercenary Toorop takes the high-risk job of escorting a woman from Russia to America. Little does he know that she is host to an organism that a cult wants to harvest in order to produce a genetically modified Messiah.

Satu lagi film aksi fiksi-ilmiah bertajuk, Babylon AD dirilis di penghujung musim panas tahun ini. Film ini diarahkan oleh sineas asal Perancis, Mathieu Kassovitz yang merupakan film produksi Amerika keduanya setelah film drama supernatural, Gothika (2003). Babylon AD dibintangi nama-nama besar seperti Vin Diesel, Michele Yeoh, Gérard Depardieu, serta aktris muda Mélanie Thierry.

Alkisah di masa mendatang tidak jauh dari sekarang, kondisi dunia semakin memburuk akibat aksi terorisme, pemanasan global, hingga masalah kemiskinan. Di sebuah wilayah Rusia, seorang tentara bayaran asal AS, Toorop (Diesel) suatu ketika mendapatkan tawaran pekerjaan menggiurkan dari seorang gangster Rusia bernama Gorsky (Depardieu). Tugas Toorop sederhana, yakni mengantarkan seorang gadis muda bernama Aurora (Thierry) ke kota New York, Amerika dengan selamat. Turut menyertai mereka adalah Suster Rebeka (Yeoh) yang telah mengasuh sang gadis sejak bayi. Tugas Toorop ternyata tidak mudah karena suatu komplotan asing berniat menculik sang gadis. Aurora ternyata menyimpan sebuah rahasia besar yang kelak dapat menyelamatkan dunia.

Faktor yang sepertinya diharapkan menjadi daya tarik utama film ini, yakni adegan-adegan aksinya juga disajikan kurang menggigit. Penggunaan aktor dan aktris laga sekelas Diesel serta Yeoh ternyata tidak cukup banyak membantu adegan aksinya. Adegan aksi tembak-menembak, perkelahian, hingga kejar-mengejar sama sekali tidak ada yang istimewa. Satu-satunya adegan aksi yang terbilang lumayan hanyalah aksi kejar-mengejar antara skuter salju dan dua buah pesawat tempur. Namun satu pencapaian menarik di film ini adalah setting-nya yang sangat meyakinkan. Sineas dengan sempurna mampu menampilkan suasana yang kontras antara kondisi di wilayah Rusia yang kumuh dan gelap dengan suasana kota New York yang modern. Sangat disayangkan pencapaian setting yang sedemikian baik tidak didukung alur cerita yang memadai. Overall… It’s just bad and getting worst everytime…

PENILAIAN KAMI
Overall
20 %
Artikel SebelumnyaIndependensi dan Sinergi Elemen
Artikel BerikutnyaQuickie Express, Sebuah Komedi Tanggung
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.