Movie Poster

Sutradara: Scott Cooper
Produser: Scott Cooper/John Lesher/Patrick McCormick/Brian Oliver
Penulis Naskah: Jez Butterworth/Mark Mallouck
Pemain: Johnny Depp/Joel Edgerton/Benedict Cumberbacth/Kevin Bacon
Sinematografi: Masanobu Takayanagi
Editing: David Rosenbloom
Ilustrasi Musik: Junkie XL
Studio: Cross Creek Pictures/360 Films
Distributor: Warner Bros. Pictures
Durasi: 122 menit
Bujet: US$ 53 juta

Black Mass sedikit banyak mengingatkan pada film gangster garapan Ridley Scott, American Gangster mengisahkan bagaimana seorang gangster membantu polisi untuk menghabisi satu gembong kriminal, juga The Departed/Infernal Affairs yang menggunakan oknum dari dua pihak untuk saling memata-matai. Black Mass agak berbeda, plot drama kisah nyata ini intinya adalah bagaimana James “Whitey” Bulger (Depp) pelan-pelan mengontrol dunia kriminal kota Boston dengan bekerja sama dengan oknum FBI untuk menghabisi pesaingnya, mafia Italia, serta melancarkan semua bisnis gelapnya. Satu demi satu orang-orang yang menghalangi jalan James ia bunuh dengan tangannya sendiri.

Proses cerita yang rumit dan panjang cenderung membuat penonton bosan dan mudah terlelap. Terlalu banyak intrik yang tak berarti juga semakin membuat kisahnya datar tanpa tangga dramatik yang semakin naik. Klimaks justru malah menjadi antiklimaks. Semuanya serba datar tanpa ada kejutan sama sekali. Potensi kisahnya sebenarnya sangat menarik, bagaimana kerjasama oknum FBI – gangster bisa terjalin sama-sama menguntungkan namun sayangnya pengembangan kisahnya tidak bisa dieksplor lebih dramatik.

Film ini semata tertolong oleh permainan akting memikat para kastingnya, khususnya Edgerton, Cumberbacth, dan tentu saja Depp yang bermain sangat menawan. Sosok Depp yang dingin layaknya vampir dengan make-up serta aksen khas membuat penampilannya ini adalah salah satu yang terbaik dalam karirnya. Sayang penampilan Dakota Johson, aktris yang kini tengah naik daun tidak bisa kita lihat lebih banyak.

Baca Juga  Lilo & Stitch | REVIEW

Black Mass tak lebih adalah drama biografi gangster medioker yang tertolong oleh penampilan mengesankan dari Johnny Depp yang tampil dingin sebagai James Bulger. Sudah terlampau banyak film gangster yang lebih baik dari ini, sebut saja Public Enemy yang dibintangi Depp sendiri. Hollywood sepertinya mulai kehabisan ide cerita menarik untuk film drama biografi sejenis, tak heran genre ini semakin tenggelam oleh genre-genre populer yang lain.

MOVIE TRAILER

PENILAIAN KAMI
Total
50 %
Artikel SebelumnyaEverest
Artikel BerikutnyaAngelina Jolie dan Brad Pitt Kembali Beradu Akting Dalam By The Sea
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses