Blame! (2017)

106 min|Animation, Action, Drama|20 May 2017
6.6Rating: 6.6 / 10 from 9,165 usersMetascore: N/A
In the distant future, humans are declared "illegal residents" and hunted to near extinction by murderous robots. One day, a group of human scavengers come across a strange man named Killy, who may be the key to humanity's survival.

Blame! adalah film animasi CG Jepang bergenre aksi fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Hiroyuki Seshita. Diproduksi oleh Polygon Pictures bekerja sama dengan Netflix sebagai distributor global. Film ini merupakan adaptasi dari serial manga dengan judul sama karya Tsutomu Nihei. Rencana produksi film animasi CG ini sebenarnya telah ada sejak tahun 2007, namun proyek ini batal karena pihak studio sebelumnya bangkrut. Pada tahun 2015, kembali diumumkan bahwa film ini akan dibuat anime teatrikal-nya dan akhirnya dirilis pada tahun ini. Meskipun film ini merupakan adaptasi dari serial manga-nya, namun kisahnya adalah versi alternatif dari manga orisinilnya. Ada dua versi bahasa yang digunakan dalam film ini, yaitu bahasa Jepang dan Inggris sebagai versi internasionalnya.

Di masa depan, teknologi berkembang sangat jauh hingga peradaban berubah menjadi berbasis Net. “Infeksi” di masa lalu menyebabkan sistem otomatis lepas kendali yang menghasilkan struktur kota multi level yang beraplikasi dengan sendirinya ke segala aspek. Umat manusia kehilangan akses terhadap kontrol kota dan diburu untuk dilenyapkan oleh sistem pertahanan yang dikenal sebagai Safeguard. Di satu sudut kota, terdapat sebuah desa kecil tempat tinggal para Electro-Fishers. Mereka adalah sekelompok manusia yang tengah menghadapi kepunahan, terjebak di antara ancaman Safeguard dan persediaan makanan yang semakin menipis. Sekelompok remaja berpetualang mencari makanan untuk desa mereka, namun secara tidak sengaja, mereka menimbulkan masalah dan menjadi buronan Safeguard. Seseorang menyelamatkan mereka, Killy the Wanderer, yang tengah mencari keberadaan Net Terminal Gens, sebuah kunci untuk mengendalikan semua sistem hingga para Safeguard.

Film dibuka dengan narasi dari salah satu tokoh yang menceritakan sedikit latar belakang peristiwa, namun segalanya masih misteri karena informasi cerita yang sangat terbatas. Penonton dibawa untuk memahami situasi dan kondisi cerita melalui aksi para tokohnya. Sedikit demi sedikit, misteri mulai terkuak. Keterbatasan informasi yang diterima penonton semakin meningkatkan intensitas ketegangan dan memunculkan banyak kejutan tidak terduga lainnya. Bentuk animasi yang khas dengan goresan kasar, warna gambar kelam, serta musik latar, sangat mendukung mood dan menambah kesan suram, mencerminkan dunia yang sepi diambang kepunahan.

Baca Juga  Lagaan, Film Masala Berselera Barat

Dari awal hingga akhir, film ini masih menyimpan banyak sekali misteri yang terkait dengan serialnya. Tidak ada informasi lain mengenai “Infeksi” atau berapa macam jenis makhluk yang ada pada peradaban itu. Bahkan detail mengenai para pemilik Net Terminal Gens juga masih menjadi misteri. Inti kisah, adalah bagaimana umat manusia bisa bertahan hidup di tengah ancaman Safeguard dan pencarian terhadap Net Terminal Gens, tak ada yang lain.

Genre fiksi ilmiah seperti ini sudah banyak diproduksi oleh Jepang, seperti Ghost in the Shell, Psycho-Pass, Blade Runner, Persona, dan lainnya. Secara keseluruhan film Blame! cukup baik dalam membangun mood penonton melalui visualnya, namun ceritanya agak berat untuk penonton awam yang tidak mengikuti serialnya. Meskipun begitu film ini menawarkan aksi yang menarik serta cerita misteri yang membuat penonton semakin penasaran dengan kelanjutan cerita. Kabarnya sekuel film ini sedang dalam proses pengerjaan.

WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
70 %
Artikel SebelumnyaBlack Butler: Book of the Atlantic
Artikel BerikutnyaCoco
Luluk Ulhasanah atau lebih akrab dipanggil EL, lahir di Temanggung 6 September 1996. Sejak kecil hobi menonton film dan menulis. Minatnya pada film membuat ia bergabung dengan Komunitas Film Montase sejak tahun 2016 dan mulai beberapa kali terlibat produksi film pendek, dan aktif menulis review film, khususnya rubrik film Asia. Pada bulan Desember 2017, ia menjadi juri mahasiswa dalam ajang festival film internasional, Jogja Asian Film Festival (JAFF Netpac) 2017. Ia juga salah satu penyusun dan penulis buku 30 Film Indonesia Terlaris 2002-2018.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.