Bleeding Steel adalah film fiksi ilmiah cyberpunk thriller yang digarap oleh sutradara asal Cina, Leo Zhang, yang sebelumnya menggarap film aksi Chrysanthemum to the Beast (2012). Film ini menggandeng aktor gaek ternama Jackie Chan dan beberapa aktor lainnya, seperti Show Lo, Ouyang Nana, Tess Haubrich, Callan Mulvey, dan Erica Xia-hou.
Lin Dong (Jackie Chan) adalah seorang Agen Khusus kepolisian. Ia tengah dalam perjalanan ke rumah sakit untuk menemui putrinya yang sedang kritis. Mendadak, ia mendapat panggilan dari rekan kerjanya yang mengatakan bahwa saksi penting mereka dalam bahaya. Lin berada dalam kebimbangan antara memilih untuk memenuhi kewajibannya pada negara atau kewajibannya sebagai seorang ayah. Sesampainya di depan rumah sakit, akhirnya Lin memutuskan untuk memenuhi panggilan rekannya untuk mengawal seorang saksi penting.
Di awal, kisah film sudah menunjukkan betapa memaksanya motif cerita. Terlebih jika melihat bagaimana pengawalan yang dilakukan Lin sama sekali tidak mencerminkan bahwa ia pemimpin dan agen terbaik. Terlalu banyak “kebetulan” yang memaksa penonton untuk memaklumi bagaimana situasi tersebut terjadi dan bagaimana konflik bisa terselesaikan. Seperti saat terjun bebas tanpa parasut setelah berhasil keluar dari pesawat alien dan mengalahkan final boss. Penonton mungkin mengira bahwa Lin tak akan selamat, tapi secara kebetulan rekan dan putrinya masih memiliki satu parasut lagi untuk menahan jatuhnya Jackie Chan dan kebetulan mereka jatuh diatas laut. Belum lagi ada satu tokoh lain yang entah mengapa secara kebetulan selalu berada di situasi-situasi genting dengan identitas palsu yang misterius.
Penampilan para tokoh antagonis di film ini, mengingatkan saya dengan tokoh Darth Vader dan Kylo Ren serta tak ketinggalan para trooper-nya. Keberadaan pesawat alien seperti Star Destroyer yang kita lihat di seri film Star Wars juga menimbulkan banyak pertanyaan lain. Sebenarnya film ini berada di zaman apa? Jika bisa menciptakan pesawat alien mengapa Andrew dan kawanannya masih menggunakan unit mobil Audi yang berjejer manis di dalam pesawat? Oke mungkin ini sponsor, namun dengan adanya pesawat alien di antara kendaraan normal lainnya masih menjadi misteri. Apakah mungkin hal tersebut salah satu bentuk tribute untuk film Star Wars?
Satu-satunya hal menyenangkan yang ada di film ini adalah penampilan Show Lo yang energik dan humoris dengan segala kecerobohannya. Bahkan Chan sebagai pemeran utama mulai redup sinarnya, meski penampilannya masih sama seperti dulu meskipun kondisinya tidak seprima dulu. Kostum dan make–up juga sangat tidak realistis, apalagi penampilan tokoh Andrew yang seperti tersiram cat silver dengan tempelan busa di kepalanya, ia mencoba terlihat seperti tokoh Nebula dalam film Guardians of the Galaxy, namun gagal. CGI? Jangan terlalu berharap.
Bleeding Steel benar-benar buruk dalam membangun plot dan mengesampingkan logika cerita. Sang sineas mencoba untuk mengaitkan cerita dengan segala “kebetulan” yang ada, namun tetap saja tidak mampu menutupi lemahnya motif cerita.
WATCH TRAILER