Bunda: Kisah Cinta Dua Kodi merupakan film yang terinspirasi dari novel karya Asma Nadia berjudul sama dan buku karya Rendy Saputra yang berjudul Buku Dua Kodi Kartika. Film yang bergenre drama keluarga ini disutradarai oleh Ali Eunoia dan Bobby Prasetyo. Diproduksi oleh Inspira Picture, film ini diperankan oleh aktor dan aktris yang cukup mapan di dunia akting, yaitu Acha Septriasa dan Ario Bayu. Selain mereka berdua didukung pula oleh Inggrid Widjanarko, Wulan Guritno Tri Yudiman, Budi Dalton, Arina Hasiko Asahy Mindhisya, dan Syaquilla Nugraha.
Ketika seorang istri diberi ruang untuk bergerak bebas maka selalu ada banyak pilihan dan rintangan. Hal tersebut dialami oleh Ika Kartika seorang pebisnis pakaian anak dengan brand Keke Collection. Dibalik suksesnya, banyak lika-liku yang dialami, terutama masalah keluarga yang mendominasi kisah ini. Tika bertemu dengan Fachrul di sebuah kereta. Semenjak pertemuan itu, mereka semakin dekat dan memutuskan untuk menikah. Konflik muncul setelah 2 tahun mereka menikah, Fachrul harus menikahi gadis lain demi menuruti permintaan Ibunya. Selang satu tahun setelah Fachrul meninggalkan Tika yang saat itu tengah hamil, ia kembali ke rumah sang istri. Mereka pun sepakat untuk bersatu kembali membangun keluarga. Tika memulai bisnis pakaian ketika proyek Fachrul gagal sehingga sang suami memiliki banyak waktu di rumah.
Kisah film ini amat dekat dengan kehidupan keluarga di Indonesia. Bunda yang merupakan tokoh centre dalam film ini memiliki sifat pekerja keras dan teguh pendiriannya. Bunda, sama seperti Ibu-Ibu lainnya yang mendidik keras anak-anaknya untuk mau belajar dan berprestasi. Bukan gaya mendidik yang istimewa memang, dan film ini juga menunjukan bahwa menekan keinginan anak, bukanlah hal yang baik untuk dilakukan terus-menerus. Paket lengkap konflik keluarga disajikan dalam film ini. Mulai dari miss komunikasi pasangan, masalah perekonomian, peran keluarga, hingga pola asuh anak. Selama satu setengah jam, alur begitu runtut dan tidak ada kejanggalan. Membuat penonton begitu mudah menikmati film ini. Hanya saja durasi yang begitu singkat membuat interaksi antar tokoh terasa kurang mendalam.
Selain menyajikan konflik keluarga, film ini juga kerap menggunakan simbol. Pada penggunaan keong dalam film ini, sang anak yang gemar memelihara keong dalam toples. Ketika ia marah dengan sang Bunda salah satu toples bertuliskan Bunda yang berisi keong ia tepis. Sang anak juga kerap menggambar apa yang ia rasakan. Cukup sederhana dalam penggunaan simbol ini sehingga penonton dapat dengan mudah menangkap maksudnya.
Film Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi ini cukup layak untuk ditonton dengan alur cerita yang baik dan banyak pesan yang disampaikan. Di akhir cerita, film ini menggambarkan bahwa tentu banyak tantangan dalam sebuah pengambilan keputusan, namun sebesar apapun tantangan kita tetap memerlukan keluarga untuk tempat berpulang.
WATCH TRAILER