Extreme Job (2019)
111 min|Comedy, Crime|21 Jun 2019
7.1Rating: 7.1 / 10 from 13,794 usersMetascore: N/A
A police undercover operation takes a delicious, unexpected turn.

Extreme Job adalah film aksi komedi produksi Korea Selatan yang disutradarai oleh Lee Byeong-heon. Film ini dibintangi beberapa nama besar serta pemain serial tv populer, seperti Ryu Seung-ryong, Lee Hanee,  Lee Dong-hwi, dan Gong Myung. Film ini sukses luar biasa dengan meraih lebih dari US$ 80 juta serta menggaet lebih dari 12 juta penonton hanya di Korea Selatan saja! Rekor demi rekor dipecahkan film ini. Seberapa istimewakah film komedi aksi ini?

Alkisah satu tim detektif pimpinan Inspektur Go, mendapat tugas untuk mengawasi sebuah lokasi yang disinyalir menjadi tempat gembong narkoba di kota mereka. Mereka mengawasi dari seberang jalan, tepatnya dari sebuah rumah makan sepi yang menyajikan menu ayam goreng. Waktu demi waktu berlalu, mereka merasakan aksi pemantauan kurang efektif karena tidak mampu masuk ke dalam bangunan di seberang. Ketika mereka melihat seorang pengantar makanan bisa masuk ke dalam bangunan, maka ide gila pun muncul. Mereka memutuskan untuk menyamar lebih jauh dengan membuka restoran ayam goreng berharap penghuni bangunan di seberang memesan makanan mereka. Satu hal yang tak mereka duga, restoran mereka justru laris dibanjiri pengunjung. Premis cerita yang menarik bukan?

Dari sisi cerita, terlebih genrenya, film ini menyajikan sebuah kisah unik yang belum pernah kita temui sebelumnya. Dari ringkasan cerita di atas, tampak terlihat sedikit memaksa, namun jika kita menontonnya, prosesnya berlangsung masuk akal dan sama sekali tak terasa tergesa. Semua disajikan perlahan dan efektif sehingga momen demi momen dengan bumbu komedinya sangat enak untuk diikuti alur plotnya. Kelokan kisahnya selalu penuh kejutan hingga akhir, dan sulit untuk kita prediksi. Sisi komedi memang menjadi menu utama kisahnya dengan dukungan sosok dan akting para pemain utamanya yang bermain sangat menawan.

Baca Juga  No Other Woman, Menjual Glamor dan Sensualitas

Aksi “stake out” tentu butuh waktu yang lama, namun film ini mampu meringkas beberapa momennya dengan sangat baik sekaligus menghibur. Dengan sering menggunakan teknik montage (kilasan peristiwa), film ini mampu membangun sisi komedi sekaligus alur plotnya dengan amat efektif. Satu contoh di bagian awal ketika mereka tengah sibuk mengawasi, lengkap dengan papan tulis dan berkas lainnya sebagai bahan penyelidikan, mendadak para pengunjung masuk ke dalam ruangan restoran, sontak mereka semua kaget dan langsung membuang semua berkas. Satu lagi, ketika mereka menaikkan harga ayam goreng beberapa kali dengan harapan restoran sepi (sehingga lebih fokus ke tugas), namun tetap saja restoran mereka selalu penuh pengunjung. Semua montage-nya disajikan dengan gaya humor yang begitu berkelas dan sangat menghibur.

Kukuruyuk! Extreme Job adalah sebuah aksi komedi penuh kejutan dari sisi kisahnya dengan dukungan para kasting sempurna serta gaya humor yang khas. Para pemain utama bahkan pendukung, semua bermain mengesankan menghidupkan semua adegannya. Pilihan kasting memang patut diacungi jempol, semua karakternya memiliki gaya dan kharismanya masing-masing. Sosok-sosok yang begitu diremehkan sejak awal mendadak berubah menjadi sosok yang sama sekali berbeda di segmen klimaks. Extreme Job merupakan satu pencapaian segar bagi genrenya yang boleh dibilang mengungguli dan tak bakal mungkin dibuat film-film Barat sejenis. Tak heran jika film ini begitu sukses secara komersial. Industri film raksasa di Barat, kini jelas mendapat tantangan serius dari Asia, Korea Selatan khususnya.

WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
80 %
Artikel SebelumnyaAcademy Awards 2019 Winner
Artikel BerikutnyaDilan 1991
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses