Happy Death Day 2U (2019)
100 min|Comedy, Horror, Mystery|13 Feb 2019
6.2Rating: 6.2 / 10 from 86,804 usersMetascore: 57
Tree Gelbman discovers that dying over and over was surprisingly easier than the dangers that lie ahead.

Jarang sekali sebuah film sekuel bisa lebih baik dari film pertamanya, namun Happy Death Day 2U mampu melakukannya dengan cara berkelas. Happy Death Day 2U merupakan film sekuel dari Happy Death Day (2017) yang sama-sama digarap dan ditulis oleh Christopher Landon. Produser spesialis horor bujet rendah, Jasob Blum kembali memproduseri film ini. Sekuelnya juga masih menggunakan para pemain yang sama, yakni Jessica Rothe, Israel Broussard, Phi Vu, Suraj Sharma, serta Ruby Modine.

Ryan dan dua rekannya tengah melakukan satu eksperimen fisika kuantum yang tak sengaja alat tersebut  rupanya mampu membuat anomali pengulangan waktu. Hal ini yang menyebabkan mengapa Tree bisa mengalami “loop” selama satu hari di film pertamanya. Ryan kini mengalami anomali yang sama dan Tree berusaha untuk membantunya. Namun, satu insiden terjadi dan justru Tree kembali mengalami hari yang sama di hari ulang tahunnya, persis seperti film pertama, hanya saja kini ada sesuatu yang sedikit berbeda.

Wow. Ini jelas sebuah kejutan besar. Tanpa diduga, semaunya kini bisa berubah dari genre horor menjadi genre fiksi ilmiah dengan bumbu komedi yang dominan. Tak tahu persis, apa ini sudah terkonsep sejak awal (film pertamanya dibuat) atau tidak, yang jelas sang penulis dan sineas mampu menggarapnya dengan cara yang berkelas tanpa terlihat memaksa. Ini adalah sebuah pencapaian unik yang teramat langka. Film sekuel lazimnya selalu loyal dengan genre film orisinalnya.

Baca Juga  Gods of Egypt

Dengan segala sesuatunya yang berbeda, membuat menonton film ini terasa jauh lebih menyenangkan. Segalanya terasa baru dengan elemen horor pun masih ada dalam beberapa momen. Segala sesuatunya menjadi tak mudah diantisipasi dan membuat ceritanya kini lebih menarik untuk diikuti. Penonton yang belum menonton film pertama pun mendapat kilasan kisah dari satu montage kecil yang dijelaskan oleh Tree, walau jika sudah, tentu jauh lebih baik. Sisi komedi kali ini terasa begitu dominan walau beberapa segmen tampak agak memaksa, seperti momen ketika mereka melakukan misi ala “Mission Impossible” serta “death” montage yang sedikit agak berlebihan menurut saya. Kombinasi elemen genre horor, fiksi ilmiah, komedi, drama, hingga kriminal bisa memadu apik dalam kisahnya.

Happy Death Day 2U adalah satu contoh penyegaran estetik dari sebuah sekuel, tidak hanya perubahan genrenya, namun juga sisi komedi serta nilai moralnya. Dari sisi formula “loop” plot, film ini mampu mengembangkan plot kisah pertamanya dengan penyegaran kemasan menggunakan motif fiksi ilmiah. Dari sisi akting, sang bintang Jessica Rothe, kali ini ia bermain jauh lebih liar dan brilian dari sebelumnya, namun sekaligus bisa bermain menyentuh dalam momen dramanya. Bicara drama adalah satu poin plus filmnya yang tak ada di film pertamanya. Tak disangka, film macam ini bisa membuat air mata sembab dalam satu momennya melalui satu pesan keluarga yang kuat dengan dialog yang menyentuh. Happy Death Day 2U bukan masterpiece, namun film ini bisa membuktikan jika masih ada potensi ruang yang cukup bagi sekuel untuk bisa jauh lebih inovatif dan segar dari sebelumnya.

Baca ulasan Happy Death Day

 

WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
80 %
Artikel SebelumnyaBAFTA 2019 WINNERS
Artikel BerikutnyaSatu Suro
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.