Sejak film-film David Fincher, film kriminal belum lagi menemukan performa terbaiknya. Kini di tangan sineas asal Iran, Babak Anvary, melalui I Came By, genre ini mencoba menunjukkan taringnya. Anvary kita kenal melalui film horor produksi Iran, Under the Shadow (2016). Tercatat ini adalah film debut kedua menggunakan bahasa Inggris setelah Wounds (2019) yang dirilis pula oleh Netflix. I Came By adalah film thriller kriminal yang dibintangi beberapa pemain kenamaan asal Inggris, Hugh Bonneville, George McKay, Kelly MacDonald, serta Percelle Ascott. Lantas, seberapa bagus filmnya?

Toby (Mc Kay) dan Jay (Ascott) adalah seniman grafiti yang suka beraksi di kediaman para pejabat atau elit korup Kota London dengan masuk secara ilegal. Toby mengincar rumah seorang mantan hakim, Hector Blake (Bonneville), namun kini Jay menolak ikut karena sang pacar hamil. Ketika beraksi di rumah sang mantan hakim, di luar dugaan Toby menemukan sebuah fakta mengerikan. Jay yang tak mau ikut campur serta konflik dengan sang ibu, Liz (Mc Donald) membuatnya nekat kembali ke rumah Hector untuk mencari tahu lebih jauh apa yang terjadi di sana.

Tanpa banyak ekspektasi, I Came By adalah satu tontonan yang amat mengejutkan. Naskah yang ditulis pula oleh sang sineas adalah satu pencapaian langka untuk genrenya. Solid dan rinci tanpa cacat, serta satu lagi, berani mengambil resiko yang jarang terlihat di genrenya. Perlakuan plotnya mengingatkan banyak pada film thriller klasik, Psycho karya sineas legendaris Alfred Hitchcock. Plotnya begitu kuat memancing rasa penasaran sepanjang filmnya, hingga ending. Selipan horor yang menjadi spesialis dan tradisi sang sineas pun disajikan efektif dan berkelas.

Melalui naskah solid dan penuh kejutan, serta kasting kuat, I Came By adalah salah satu film kriminal thriller terbaik dalam satu dekade terakhir. Kastingnya nyaris sempurna, khususnya penampilan berbeda Hugh Bonneville sebagai sang hakim psikopat. Hugh selama ini lebih sering kita melalui film drama, komedi, dan roman, siapa sangka? Tak banyak yang bisa diulas di sini karena tiap kelokan plotnya berpotensi spoiler. Selamat menonton! I Came By adalah tontonan wajib para penikmat genre thrilller. A master class!

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
90 %
Artikel SebelumnyaThat’s Amor
Artikel BerikutnyaMumun
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.