Baru beberapa waktu lalu, film horor berlatar biara The First Omen muncul, kini film berlatar lokasi senada pun kembali rilis. Immaculate adalah film misteri horor yang diarahkan oleh Michael Mohan. Film ini dibintangi bintang muda yang tengah naik daun, Sidney Sweeney dengan didukung Álvaro Morte, Benedetta Porcaroli, Dora Romano, Giorgio Colangeli, dan Simona Tabasco. Mampukah film berdurasi 89 menit serta bujet USD 9 juta memberi sentuhan baru bagi genrenya?
Suster Cecilia (Sweeney) yang berasal dari Amerika mengambil keputusan pindah ke sebuah biara di Italia untuk menjadi seorang biarawati. Di tempat barunya, sang suster mencoba beradaptasi dengan lingkungan barunya, dari masalah bahasa, prosesi ritual, hingga aktivitas keseharian. Cecilia juga mulai mendapati keanehan-keanehan, seolah petanda sesuatu yang buruk bakal terjadi. Tidak hingga dalam satu momen, secara tak terduga, Cecilia mendapati dirinya tengah mengandung seorang bayi yang sontak membuat geger seisi biara.
Premis menarik tentu tidak cukup tanpa olahan cerita yang solid. Baik sisi kejutan maupun sisi misteri sesungguhnya mampu memberi potensi besar untuk memancing rasa penasaran penonton. Sayangnya, alur plotnya tak terlalu sulit untuk diantisipasi walau satu pertanyaan besar selalu mengusik kita. Bagaimana Cecilia bisa hamil, apakah ini keajaiban Tuhan atau hanya ulah seseorang? Penonton paham betul jika sesuatu yang besar bakal menanti di ujung kisahnya. Ya, motifnya memang mengejutkan, hanya saja, prosesnya tidak mampu disajikan dengan intensitas dramatik yang kuat. Alhasil, rasa peduli kita pada sang protagonis pun lemah. Posisi Cecilia yang terpojok, berujung pada permainan petak-umpet dengan ending yang brutal.
Satu catatan menarik adalah mood horor yang dibentuk tanpa melalui roh gaib, arwah seram, atau semacamnya. Jump scare yang dibangun pun cukup baik karena didukung setting biara yang mencekam. Jika dibandingkan The First Omen baru lalu, pencapaiannya kurang lebih sama. Satu yang berkesan adalah penggunaan cahaya lilin dalam beberapa adegannya. Beberapa shot-nya (POV) sering kali memancing penonton untuk was-was pada jump scare yang bisa muncul sewaktu-waktu. Tak ada yang istimewa di sini tapi juga tidak buruk. Sang bintang yang tampil dominan juga mampu bermain baik.
Immaculate adalah horor non-supernatural tak biasa yang disajikan dengan cara biasa, serta sedikit kejutan di akhir. Satu hal yang menjadi perbincangan tentunya adalah ending-nya yang brutal, namun tanpa “motif” yang jelas. Jika saja yang bayi hidup, sisi ambigu bakal lebih memancing pertanyaan baru, apakah ia adalah anak setan ataukah sang juru selamat? Immaculate lebih memilih jalan pintas melalui kedok teknologi dengan mencoba bermain Tuhan untuk menciptakan “Tuhan”. Immaculate adalah sebuah percobaan segar yang sayangnya tidak dikemas melalui naskah yang solid.







