http://www.imdb.com/title/tt7088210/?ref_=fn_al_tt_2
Belakangan, film-film bernuansa religi makin banyak berseliweran di bioskop-bioskop. Film-film tersebut cukup laku bahkan beberapa judul laris manis dinikmati berbagai kalangan. Unsur-unsur siraman rohani terasa memasuki berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari tidak terkecuali dalam sisi hiburan. Insya Allah Sah adalah film komedi romantis yang bisa dibilang latah ikutan meraup keuntungan. Dengan bumbu komedi yang mengedepankan karakter komika, Pandji Pragiwaksono menjadi strategi penyajian yang menarik untuk mengangkat tema religi. Selama durasi 86 menit, penonton dibuat tertawa dan menikmati film hingga akhir tanpa rasa kantuk.
Film yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Achi TM ini mengisahkan perjuangan Silvi (Titi Kamal) untuk membawa hubungan romantisnya dengan si ganteng Dion (Richard Kyle) ke jenjang pernikahan. Namun, satu peristiwa ketika ia terjebak di dalam lift bersama laki-laki bernama Raka mengubah hidupnya karena doa nazar yang ia ucapkan. Raka pun mengucap nazar yang akhirnya mempengaruhi kehidupan Silvi secara keseluruhan. Dua orang yang awalnya tidak saling mengenal ini kemudian mengisi satu sama lain. Karakter mereka yang berseberangan pun memberikan kelucuan tersendiri.
Kisah film dimulai dengan sekuen pembuka yang cukup menghibur, menyajikan kesialan Silvi melalui adegan demi adegan yang membangun mood awal dengan baik. Karakter Raka yang culun, polos, dan relijius membuat penonton gemas karena kehadirannya begitu mengganggu. Boleh dibilang bahwa Pandji sukses memerankannya hingga kesan menyebalkan benar-benar keluar. Kesuksesan pembawaan peran ini juga didukung dengan adanya chemistry antara Pandji dan Titi Kamal. Mereka berdua tampak nyaman dengan perannya masing-masing dan luwes berinteraksi satu sama lain. Titi Kamal yang lekat dengan image perempuan muda feminin yang manja dan semaunya, cocok sekali memerankan karakter Silvi. Ia pun sukses memperlihatkan kesebalannya yang maksimal terhadap Raka yang selalu hadir di setiap kesempatan. Sementara itu, Richard Kyle boleh dibilang menang tampang doang.
Selain tokoh utama, terdapat cukup banyak karakter dalam film ini yang diperankan oleh pemain-pemain terkenal. Tapi sayangnya, porsi masing-masing karakter tersebut terlalu sedikit. Andai saja cerita lebih dieksplor dengan karakter-karakter pembantu memiliki porsi yang lebih, pasti kelucuan akan semakin menghibur penonton. Nyatanya, film ini terlalu fokus pada inti cerita sehingga penonton disajikan adegan-adegan yang kurang variatif. Lagu tema yang dibawakan oleh Titi Kamal dan Duo Hartabah cukup unik dengan suara Titi Kamal yang khas, tetapi tidak berpengaruh secara signifikan pada mood filmnya.
Insya Allah Sah merupakan film bernuansa religi yang lucu dan memiliki pesan moral yang baik, yaitu mengajarkan orang untuk dekat dengan Tuhan agar kehidupannya damai dan tentram. Namun, masih memiliki formula yang cenderung sama dengan film religi lainnya. Film religi pada umumnya lebih menyoroti perempuan untuk tunduk dan patuh pada peraturan agama, khususnya tentang cara berpakaian. Seolah-olah tubuh perempuan adalah kunci dari segala tampilan dan cerminan perilaku baik. Sulit untuk dielakkan memang karena begitu banyak dalil-dalil agama yang mencuat ke permukan perihal aurat dan pakaian perempuan yang kemudian diamini oleh banyak pihak. Alih-alih mendebatkan persoalan agama dan segala tetek bengeknya, saya lebih memilih untuk berkesimpulan bahwa film ini merupakan syiar yang mengajarkan perempuan untuk menjadi perempuan ideal dengan gaya penuturan yang unik dan menarik. Insya Allah Sah membuktikan bahwa film bernuansa religi masih bakal terus diproduksi karena masih disukai penonton Indonesia.
WATCH TRAILER