Sembilan tahun sudah sejak Bourne Ultimatum (seri ketiga) dirilis serta satu spin off, Bourne Legacy yang rilis tahun 2012 lalu. Sineas kawakan yang menggarap seri kedua (Bourne Supremacy) dan ketiga, Paul Greengrass, kembali duduk di bangku sutradara. Ini adalah untuk kesekian kalinya kolaborasi antara sang aktor, Matt Damon dan Greengrass. Tiga seri awal Bourne dipuji secara kritik dan serta sukses komersil. Apa yang ditawarkan seri kelimanya ini tidak lebih adalah pengulangan semua yang hebat di seri-seri sebelumnya.
Sejak sepuluh tahun pasca kejadian di seri ketiga rupanya Bourne masih saja dihantui oleh masa lalunya. Cerita bermula ketika rekan lama Bourne, Nicky Parson memberikan informasi tentang CIA yang akan meneruskan project Treadstone dengan project Ironhand. Bourne terpaksa beraksi kembali ke lapangan karena ingin pula mengetahui keterlibatan ayahnya dalam project Treadstone. Di lain pihak, pimpinan CIA, Robert Dewey berniat memburu dan membunuh Bourne karena dianggap dapat mengancam masa depan project-nya.
Melelahkan dan membosankan, komentar singkat tentang film ini. Saya penggemar berat trilogi Bourne dan amat sangat mengejutkan ketika sama sekali tidak ada yang baru dalam film sekuelnya ini. Semuanya adalah pengulangan elemen cerita dari tiga seri sebelumnya. ”I remember everything” , kata Bourne mengawali filmnya. Kalimat ini rupanya belum cukup bagi Jason untuk bisa meninggalkan semuanya dan move on dengan project Treadstone, Blackbriar, dan sebagainya. It’s over man! Tidak habis pikir mengapa penulis naskah menggunakan formula yang sama untuk kesekian kalinya. Semua aksi dan drama sudah bisa diduga akan mengarah kemana. Fans Bourne mesti tahu persis ini. Sangat mengecewakan!
Greengrass sebagai sineas memang masih menjaga gayanya yang khas, tempo editing cepat, kamera handheld, serta sekuen aksi yang dinamik. Namun apalagi yang mau dilihat jika semua aksinya sudah ada di seri sebelumnya. Car chase yang menjadi trademark seri Bourne menjadi sekuen klimaks filmnya, Greengrass terbukti masih amat terampil mengemas sekuen ini. Namun jika dibandingkan dengan sekuen car chase di Bourne Supremacy, sekuen ini amat inferior. Ilustrasi musik Bourne yang menjadi salah satu kekuatan seri Bourne kini juga sudah tidak mampu lagi mengangkat filmnya. Semua serba melelahkan.
Jason Bourne merupakan seri franchise yang sudah lelah. Tidak ada penyegaran dari nyaris semua sisi, plot dan aksi thriller-nya hanya merupakan pengulangan seri-seri sebelumnya. Matt Damon yang menjadi ruh filmnya juga kini sudah tampak tua dan lelah. Aktor gaek, Tommy Lee Jones, inti perannya tidak jauh berbeda dengan direktur CIA sebelumnya, sementara Alicia Vikander hanya cukup menjadi pemanis tidak lebih. Usaha spin off beberapa tahun lalu sebenarnya menjadi solusi bagus namun entah mengapa tidak dilanjutkan. Rasanya memang bisnis semata, Bourne ke-5 ini diproduksi dan mereka mencoba bermain aman dengan formula sebelumnya. Jika laris mungkin sekuel berikutnya akan diproduksi lagi. Kita lihat saja. Bagi saya seri ini sudah tamat.
WATCH TRAILER