Knight and Day (2010)
109 min|Action, Adventure, Comedy|23 Jun 2010
6.3Rating: 6.3 / 10 from 205,751 usersMetascore: 46
A young woman gets mixed up with a disgraced spy who is trying to clear his name.

Knight and Day adalah film komedi spionase yang diarahkan oleh James Mangold. Sang sineas sebelumnya sukses dengan film-film berkualitas tinggi seperti drama biografi, Walk the Line (2006) serta remake western, 3:10 to Yuma (2008). Knight & Day yang memiliki bujet sebesar $125 juta ini dibintangi aktor-aktris papan atas, yakni Tom Cruise dan Cameron Diaz.

June (Diaz) adalah seorang wanita karir seperti wanita muda Amerika lazimnya. Di bandara June secara tak sengaja bertemu dengan seorang laki-laki menarik bernama Roy Miller (Cruise). Miller sekilas tampak sebagai seorang lelaki biasa namun di luar dugaan ia adalah seorang agen rahasia. June baru menyadari hal tersebut setelah penumpang lain pesawat yang ia tumpangi seluruhnya tewas kecuali mereka berdua. Belum lepas dari kagetnya, pesawat yang mereka tumpangi harus mendarat darurat. Keesokan harinya, June diinterogasi pihak agen pemerintah yang mengatakan jika Miller adalah seseorang yang sangat berbahaya.

Knight and Day seperti halnya film spionase kebanyakan memiliki plot yang lazim, yakni saling berebut sebuah temuan maha penting yang dapat merubah dunia. Uniknya, film ini dikemas ringan dengan porsi komedi yang besar baik adegan aksi maupun dialog. Satu hal yang menarik adalah sebagian besar cerita dituturkan dari sudut pandang June. Hal ini tentu mampu memberi rasa penasaran penonton dari menit ke menit. Seperti halnya June, penonton tidak mengetahui apa yang akan terjadi dan dihadapi kemudian. Hubungan mutual antara June dan Miller juga menjadi daya tarik tersendiri karena akting memikat Cruise dan Diaz. Satu hal yang menganggu adalah tempo plotnya yang berubah-ubah kadang begitu lambat sehingga terasa sangat membosankan. Cerita film seolah baru mulai berjalan ketika adegan aksi muncul.

Baca Juga  The Good Nurse

Kekuatan film ini jelas sekali ada pada pesona Tom Cruise. Cruise di film ini tampak jauh lebih muda dari umurnya. Tampak berulang-kali secara sengaja mata kamera memperlihatkan pesona fisik sang bintang dengan gayanya yang khas. Di usia yang mulai senja tanpa diduga Cruise secara fisik masih mampu bermain agresif dan lincah sebagai agen yang diburu. Sementara Diaz sekalipun kadang tampil berlebihan namun ia mampu bermain baik mengimbangi Cruise. Pasangan Cruise dan Diaz memiliki chemistry cukup kuat yang memang menjadi daya tarik cerita filmnya terutama tampak dalam sekuen-sekuen aksinya.

Adegan aksi yang dibumbui komedi juga menjadi nilai jual film ini. Adegan aksinya boleh dibilang berlebihan penuh dengan aksi ledak-ledakan serta mobil atau motor yang berjumpalitan tidak karuan. Tak masalah, unsur hiburan memang yang sepertinya ingin ditonjolkan. Seperti halnya film aksi masa kini kebanyakan adegan aksinya dikemas sangat baik melalui kombinasi sinematografi serta editing yang menawan plus sedikit sentuhan efek visual (CGI) seperti terlihat dalam sekuen aksi penutup di Spanyol.

Knight and Day semata-mata merupakan sebuah tontonan ringan dan menghibur yang mengandalkan pesona sang bintang plus adegan aksi serta dialog yang dibumbui komedi. Dari sisi sang sineas (James Mangold) film ini adalah sebuah kemunduran jauh setelah ia sebelumnya memproduksi film-film berkualitas dengan unsur dramatik yang sangat kuat macam Walk The Line dan 3:10 to Yuma. Sementara dari sisi Cruise, kita lihat apakah ia masih memiliki daya tarik (penonton) seperti di masa lalu? Rasanya tidak.

PENILAIAN KAMI
Overall
60 %
Artikel SebelumnyaToy Story 3
Artikel BerikutnyaThe Twilight Saga: Eclipse
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.