Koala Kumal (2016)

92 min|Comedy, Romance|05 Jul 2016
6.6Rating: 6.6 / 10 from 578 usersMetascore: N/A
Dika's marriage is got canceled because his girlfriend is cheating on him. After a long time broken heart, he met Trisna, a girl with a unique viewpoint. Trisna was trying to make Dika get over heartbreak and told him to revenge h…

Film yang diadaptasi dari novel berjudul Koala Kumal karya Raditya Dika ini bercerita tentang pemuda bernama Dika (Raditya Dika) yang baru putus dengan pacarnya Andrea (Acha Septriasa) padahal dua bulan lagi mereka akan menikah. Dika mengalami patah hati berat dan belum move on walau sudah satu tahun berlalu. Dika sendiri berprofesi sebagai seorang penulis buku. Rasa depresinya membuat ia belum mendapatkan ide-ide baru untuk menulis buku, padahal ia sudah dikejar-kejar oleh editor-nya. Orang tuanya juga mendesaknya untuk segera memiliki pasangan. Di tengah kegalauannya ia bertemu dengan Trisna (Sheryl Sheinafia). Awalnya, Trisna hanya ingin menghadirkan Dika sebagai tamu istimewa di klub bukunya, namun setelah mendengar cerita dari Dika, ia menjadi iba dan ingin membantunya keluar dari rasa patah hatinya.

Biasanya film komedi roman bertema hal-hal yang romantis dan upaya pengejaran pujaan hati namun Koala Kumal mencoba menyajikan sesuatu yang berbeda dengan mengambil tema patah hati. Plotnya memiliki jalan cerita yang fokus dan konsisten untuk membangun alur bagaimana seseorang yang mengalami patah hati dan berhasil move on. Dalam konteks film ini alur cerita bisa berjalan dengan baik karena aksi-aksi Trisna untuk berusaha membuat Dika bangkit tertuang dalam tiap adegan melalui bumbu komedi yang disajikan. Hanya sayangnya, pada awal cerita, rasa patah hati yang menjadi konflik utama disajikan singkat dan tidak diperlihatkan seberapa dalam sang tokoh mengalami konflik tersebut. Walaupun latar cerita yang disajikan dalam montage (video undangan pernikahan) di awal cukup menyentuh menggambarkan kedekatan Andrea dan Dika.

Baca Juga  Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan

Seperti film-film Raditya sebelumnya, unsur komedi menjadi bumbu utama dalam film ini sekalipun di beberapa adegan terlihat konyol dan tidak masuk akal. Permainan akting tiga tokoh utamanya turut membantu keberhasilan film ini. Salah satu aspek yang menonjol adalah unsur musik dibangun di beberapa adegan dengan sangat pas dengan tone filmnya. Ending juga cukup manis dengan berusaha untuk memaknai patah hati lebih positif dan bisa menjalani hidup baru yang disampaikan Dika dengan teknik monolog interior. Dibandingkan dengan Single, Koala Kumal secara teknis memang lebih sederhana namun film ini mampu mengolah cerita dengan lebih matang.

WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
50 %
Artikel SebelumnyaThe Wailing
Artikel BerikutnyaStar Trek Beyond
Agustinus Dwi Nugroho lahir di Temanggung pada 27 Agustus 1990. Ia menempuh pendidikan Program Studi Film sejak tahun 2008 di sebuah akademi komunikasi di Yogyakarta. Di sinilah, ia mulai mengenal lebih dalam soal film, baik dari sisi kajian maupun produksi. Semasa kuliah aktif dalam produksi film pendek baik dokumenter maupun fiksi. Ia juga lulus dengan predikat cum laude serta menjadi lulusan terbaik. Ia mulai masuk Komunitas Film Montase pada tahun 2008, yang kala itu masih fokus pada bidang apresiasi film melalui Buletin Montase, yang saat ini telah berganti menjadi website montasefilm.com. Sejak saat itu, ia mulai aktif menulis ulasan dan artikel film hingga kini. Setelah lulus, ia melanjutkan program sarjana di Jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja. Penelitian tugas akhirnya mengambil tema tentang Sinema Neorealisme dan membandingkan film produksi lokal yang bertema sejenis. Tahun 2017, Ia menyelesaikan studi magisternya di Program Pascasarjana Jurusan Pengkajian Seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dengan minat utama film. Penelitian tesisnya terkait dengan kajian narasi dan plot sebuah film. Saat ini, ia tercatat sebagai salah satu staf pengajar di Program Studi Film dan Televisi, ISI Yogyakarta mengampu mata kuliah teori, sejarah, serta kajian film. Ia juga aktif memberikan pelatihan, kuliah umum, seminar di beberapa kampus, serta menjadi pemakalah dalam konferensi Internasional. Biodata lengkap bisa dilihat dalam situs montase.org. Prestasi besar terakhirnya adalah menjadi nominator Festival Film Indonesia 2021 untuk kategori Kritikus Film Terbaik melalui artikel "Asih, Cermin Horor Indonesia Kontemporer" bersama rekan penulisnya, Miftachul Arifin.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.