Acho, Lolox, Mia, tak sengaja disatukan oleh masalah yang membuat ketiganya bertemu di kos-kosan milik Indro dan Maya. Mereka bertiga diterima sebagai penghuni baru di kos tersebut. Seperti anak kos lainnya, Acho, Lolox, dan abangnya; Boris, tentu mempunyai kewajiban untuk menuruti serta membantu ibu dan bapak pemilik pemondokan mereka. Misalnya menolong Indro dari jeratan janda cantik ataupun menolong Maya lepas dari penggemarnya. Tetapi motivasi utama yang menyatukan masalah-masalah itu adalah kisah Acho yang jatuh hati pada Mia.
Melanjutkan seri terdahulunya, “Komedi Gokil 2” kembali dengan komedi khas a la “Warkop DKI” bersama Indro Warkop. Dibuka dengan quote dari Charlie Chaplin, “Komedi Gokil 2” berusaha untuk menyajikan banyolan-banyolan klasik. Salah satu misalnya adalah kutipan dialog dari alm. Kasino Warkop; “gile lu, Ndro!”. Dengan ciri khas konsep cerita yang sama dengan film-film “Warkop DKI”, film ini mengusung lagi kisah tentang lika-liku anak muda di kos-kosan. Nostalgia komedi Warkop DKI memang menghibur, tetapi ada kesan trik-trik lucu mudah ditebak dengan petunjuk klasik. Sangat disayangkan konsep berbau pornografi masih terselip di film ini.
Secara teknis, “Komedi Gokil 2” menampilkan gambar-gambar yang baik dalam mendukung trik-trik lucu. Walaupun tanpa disadari suara dialog kadang tidak terlalu bersih, tetapi kelucuan tingkah mereka cukup menutupi kekurangan tersebut. Penggunaan lagu popular serta menari atau menyanyi, ditampilkan pada salah satu adegan, persis seperti Warkop DKI yang sering berkolaborasi dengan penyanyi popular pada filmnya. Pengulangan ciri khas lainnya yaitu gaya menembus tembok keempat, dimana salah satu aktornya bertanya atau mengeluh pada penonton. Komedi Gokil 2 adalah sebuah usaha untuk me-“remake” film-film klasik Warkop serta menyesuaikan dengan selera penonton masa kini dan usahanya terbilang berhasil.