Kuroko’s Basketball: Last Game adalah film animasi olahraga-fantasi garapan sineas Tada Shunsuke yang terinspirasi dari sekuel pendek dalam manga orisinilnya, Kuroko’s Basketball : Extra Game. Meskipun mengadaptasi plot dari Extra Game, namun terdapat cerita orisinal dalam filmnya yang juga ditulis Fujimaki Tadatoshi, pengarang serial Kuroko’s Basketball. Para pengisi suara tokohnya adalah Ono Kensho, Ono Yuki, Kamiya Hiroshi, Kimura Ryohei, Ono Daisuke, Suwabe Jun’ichi, Suzumura Kenji, dan Midorikawa Hikaru.
Film ini mengambil latar peristiwa setahun setelah Winter Cup, di tahun kedua Kagami dan Kuroko mengikuti Inter-High. Tak lama setelah Inter-High, tim basket jalanan dari USA bernama Jabberwock datang ke Jepang untuk mengikuti pertandingan persahabatan melawan tim basket jalanan Jepang, Strky. Meski telah berusaha sekuat tenaga, tim Strky dibantai habis-habisan oleh tim Jabberwock. Setelah pertandingan berakhir, tim Jabberwock mencemooh tim Strky dan mengatakan bahwa para pemain basket di Jepang bermain layaknya monyet dan menyuruh mereka untuk berhenti bermain basket. Mendengar hal tersebut, Kagetora yang bertugas sebagai guide selama tim Jabberwock berada di Jepang meminta pertandingan ulang yang akan dilaksanakan seminggu kemudian dan disepakati ketua tim, Nash Gold Jr. Untuk pertandingan balasan, Kagetora mengumpulkan para pemain basket terbaik di Jepang dan membentuk sebuah tim basket impian.
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya para penggemar bisa kembali menyaksikan tokoh idola mereka sejak serial anime-nya selesai. Yang paling dinanti adalah momen langka kebersamaan tokoh-tokoh yang dulunya bersaing, namun di film ini mereka ditempatkan pada tim yang sama. Konfliknya sederhana hanya sebatas perseteruan dua kubu tim dari Jepang melawan Jabberwock yang terfokus pada pertandingan puncak kedua tim tersebut. Durasi film 90 menit membuat pertandingan puncaknya terkesan lebih padat dan cepat dibanding serial anime–nya yang berlama-lama dan didramatisir.
Keseluruhan film masih menggunakan formula yang tidak jauh berbeda dengan serial anime–nya, namun yang menjadi inti plotnya berada pada ending film, sesuai dengan judulnya Last Game, yang berarti pertandingan terakhir bagi seorang tokoh dalam film ini dan menjadi penutup dari serial Kuroko’s Basketball. Tidak ada kepastian mengenai kelanjutan film ataupun serialnya, bukankah akan menjadi menarik jika dalam suatu pertandingan Kuroko berada di tim yang berbeda dengan Kagami? Atau para tokoh Kiseki no Sedai (Generation of Miracles) bertanding kembali setelah mereka semua berkeluarga, bukan ide yang burukkan?
Saya pribadi berharap serial ini akan dibuatkan live action–nya, melihat potensi idenya yang cukup menarik dan serialnya yang sangat populer. Meskipun sebelumnya sudah ada serial Slam Dunk yang juga bertemakan olahraga basket dan sangat populer di masanya, serta masih menjadi masterpiece untuk genrenya, namun belum ada satupun yang merealisasikan kedua judul tersebut ke dalam versi live action.
WATCH TRAILER