https://www.imdb.com/title/tt8065796/?ref_=nv_sr_1

     Memang susah untuk move on dan memberanikan diri memulai hubungan baru. Apalagi ketika usia terus bertambah. Teman-teman pun banyak yang meledek hingga menjadi bahan taruhan untuk membuktikan kehadiran sosok kekasih secara nyata. Saat menghadiri pernikahan, salah satu teman dalam kelompok gaulnya, Richard, harus membawa sang kekasih dan memperkenalkannya ke teman-teman. Tetapi ditengah kemajuan teknologi, banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan. Aplikasi kencan pun menjadi pilihan untuk mendukung ajang pembuktian kepada teman-teman. Inilah yang dilakukan Richard (Gading Marten), jomblo akut yang kesepian. Arini (Della Dartyan) pun hadir ke dalam hidupnya memberikan warna baru dan menciptakan senyum yang terus mengembang di wajah Richard. Ia menyadari bahwa ruang hatinya telah terisi kembali.

     Setelah menikmati kisah cinta ala remaja, kali ini romantika orang dewasa terasa manis dengan sentuhan komedi yang tidak berlebihan. Alur cerita yang disajikan memang sederhana tetapi justru pas. Satu demi satu, tokoh dihadirkan sesuai porsi sehingga cerita berfokus hanya kepada dua tokoh utama. Upaya untuk menyajikan penokohan karakter pun cukup baik, dengan menampilkan adegan-adegan yang mampu menggambarkan sosok Richard; pelit, uring-uringan, kaku, membosankan, tidak punya banyak teman, tidak hafal jalan karena saking tidak pernah pergi jauh, dan berpenampilan culun; sudah cukup menggambarkan kehidupan sehari-hari jomblo kesepian yang bersahabat dengan hewan piaraannya, seekor kura-kura berusia 15 tahun. Make-up dan kostum Richard pun sudah cukup merepresentasikan laki-laki berusia kepala empat.

     Jujur saja, kaget dan kagum melihat akting Gading Marten yang tampak luwes dan natural. Love for Sale adalah film pertama ia menjadi pemeran utama tapi ia mampu menampilkan ekspresi pria dewasa yang canggung pada perempuan cantik, bos yang galak kepada karyawan, sekaligus wajah merona khas orang kasmaran. Melihat kemampuan aktingnya, rasanya tidak berlebihan jika akan hadir film-film mendatang yang menampilkan wajah Gading dengan berbagai karakter. Mood film juga sangat didukung oleh pemeran Arini, Della Dartyan, yang merupakan mantan finalis Puteri Indonesia. Della amat piawai memerankan sosok perempuan menyenangkan, penuh semangat, ceria, penuh senyum, dan juga feminin. Ia mampu menampilkan senyum yang tulus, percaya diri, namun tidak berlebihan. Sebagai aktris pendatang baru, kualitas Della patut diacungi jempol.

Baca Juga  Garuda di Dadaku, Tentang Mimpi, Sepakbola, dan Kematangan Teknis

     Film garapan Andibachtiar Yusuf ini bersegmentasi dewasa dengan rating 21+. Adegan ranjang yang dilakukan Arini dan Richard memang cukup vulgar untuk film kita masa kini. Tetapi adegan ini dikemas dengan porsi yang sekucupnya sehingga masih mengalir sesuai dengan tone film yang dibangun sejak awal.

     Selain alur cerita yang asyik dinikmati sejak awal, kualitas dan tone gambar serta setting dan properti yang disajikan juga turut mendukung mood film tetap terjaga. Satu hal lagi yang membuat keseluruhan film berkesan adalah pemilihan lagu tema yang tepat menggambarkan betapa kesepian sosok Richard. Lagu yang sangat populer di era tahun 80-an, Hidupku Sunyi yang dinyanyikan oleh The Mercys membuat kita terhanyut dalam suasana dan bernostalgia.

     Bagi saya, film yang naskahnya ditulis oleh sang sutradara dan M Irfan Ramly ini semakin berkesan berkat pesan moral yang disampaikan. Apapun yang terjadi dalam hidup manusia sangat berkaitan erat dengan seberapa seseorang itu berani mengambil langkah dalam hidupnya tentu saja dengan segala resiko yang perlu dihadapi. Jika kita mengharapkan hidup yang menyenangkan, lalu kenapa tidak untuk mengambil resiko?

WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
70 %
Artikel SebelumnyaIndiana Jones 5 Mulai Produksi Tahun Depan.
Artikel BerikutnyaSherlock Gnomes
Menonton film sebagai sumber semangat dan hiburan. Mendalami ilmu sosial dan politik dan tertarik pada isu perempuan serta hak asasi manusia. Saat ini telah menyelesaikan studi magisternya dan menjadi akademisi ilmu komunikasi di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.