Yogyakarta, 1 Desember 2023 – Telah berlangsung Syukuran & Cast Reveal sebuah film dengan judul Cinta Tak Pernah Tepat Waktu pada Jumat lalu, tanggal 1 Desember 2023 di Akademi Bahagia EA, Sleman, DI Yogyakarta. Acara yang dirancang oleh tim promosi dan bekerja sama dengan pihak Mojok tersebut mengundang pula sekitar dua puluhan media, mulai dari cetak, online, radio, hingga televisi.

Meski sempat mulai turun gerimis menjelang acara selesai, tetapi antusiasme media tampak jelas selama sesi tanya jawab sebelum pemotongan tumpeng. Selain memperkenalkan para cast kepada khalayak melalui rekan-rekan media, acara tersebut juga sekaligus menandai akan dimulainya proses produksi yang direncanakan pada tanggal 5 Desember 2023 di Yogyakarta.

“Proses syutingnya tanggal lima Desember sampai tanggal 28-29 Desember, di Jogja, Rembang, Magelang, Pemalang, Jawa Tengah,” ungkap Hanung Bramantyo yang didapuk untuk menyutradarai Cinta Tak Pernah Tepat Waktu.

Produksinya akan berada di bawah naungan kolaborasi antara Dapur Films, K Studio, dan Seven Skies. Produksi film yang mengadaptasi novel populer karya Puthut EA tersebut juga merupakan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia.

“Lewat kebudayaan, kita kepengin merekatkan kembali persahabatan antara Indonesia dan Malaysia. Karena Indonesia dan Malaysia itu satu rumpun sebetulnya. Sama-sama menggunakan bahasa Melayu. Apalagi Indonesia di bagian barat, Sumatra, itu bahasa dan dialeknya hampir sama dengan apa yang ada di Kuala Lumpur, Serawak, Penang,” kata sineas yang lekat dengan film-film drama roman religi tersebut.

Ketertarikan akan Naskah Novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu

Pencarian dan perencanaan pembuatan film antara Hanung dan sang produser, Azlin Hilda, rupanya sudah berjalan sejak tahun 2021.

“Kita plan dengan matang dari tahun 2021, pencarian demi pencarian dan akhirnya (bertemu naskah yang tepat –Red),” ujar Hilda yang berasal dari sekaligus mewakili pihak Malaysia.

Baca Juga  Michael Bay Tinggalkan Transformers?

Capaian Cinta Tak Pernah Tepat Waktu yang menjadi salah satu novel terlaris di Indonesia merupakan sebagian dari alasan pengangkatannya ke film. Selain karena sang produser juga merasa tertarik dengan naskahnya.

“Karena novel ini, antara novel yang terlaris di Indonesia. Kita merasakan naskahnya sangat-sangat menarik untuk diangkat menjadi sebuah film,” pungkas Azlin Hilda dalam kemeriahan acara Syukuran & Cast Reveal tersebut.

Menurut keterangan dari pihak produksi melalui siaran pers yang beredar, film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu dijadwalkan untuk rilis di bioskop pada tahun 2024 mendatang.

Artikel SebelumnyaWomen from Rote Island – JAFF 2023
Artikel BerikutnyaRiver – JAFF 2023
Miftachul Arifin lahir di Kediri pada 9 November 1996. Pernah aktif mengikuti organisasi tingkat institut, yaitu Lembaga Pers Mahasiswa Pressisi (2015-2021) di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, juga turut andil menjadi salah satu penulis dan editor dalam media cetak Majalah Art Effect, Buletin Kontemporer, dan Zine K-Louder, serta media daring lpmpressisi.com. Pernah pula menjadi kontributor terpilih kategori cerpen lomba Sayembara Goresan Pena oleh Jendela Sastra Indonesia (2017), Juara Harapan 1 lomba Kepenulisan Cerita Pendek oleh Ikatan Penulis Mahasiswa Al Khoziny (2018), Penulis Terpilih lomba Cipta Puisi 2018 Tingkat Nasional oleh Sualla Media (2018), dan menjadi Juara Utama lomba Short Story And Photography Contest oleh Kamadhis UGM (2018). Memiliki buku novel bergenre fantasi dengan judul Mansheviora: Semesta Alterna􀆟f yang diterbitkan secara selfpublishing. Selain itu, juga menjadi salah seorang penulis top tier dalam situs web populer bertema umum serta teknologi, yakni selasar.com dan lockhartlondon.com, yang telah berjalan selama lebih-kurang satu tahun (2020-2021). Latar belakangnya dari bidang film dan minatnya dalam bidang kepenulisan, menjadi motivasi dan alasannya untuk bergabung dengan Komunitas Film Montase sejak tahun 2019. Semenjak menjadi bagian Komunitas Film Montase, telah aktif menulis hingga puluhan ulasan Film Indonesia dalam situs web montasefilm.com. Prestasi besar terakhirnya adalah menjadi nominator Festival Film Indonesia 2021 untuk kategori Kritikus Film Terbaik melalui artikel "Asih, Cermin Horor Indonesia Kontemporer" bersama rekan penulisnya, Agustinus Dwi Nugroho.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.