Studio : Renee pictures
Produser : Ramesh Hasmana, Laura Karina.
Sutradara : Ginanti Rona Tembang Asri
Writer : Husein Atmodjo
Pemain : Acha Septriasa, Gandhi Fernando, Ratu Felisha.
Durasi : 95 menit
Film ini bercerita tentang teror di sebuah bioskop tua yang sepi pengunjung pada pemutaran tengah malam (midnight show). Film berjudul “Bocah” menjadi sajian midnight, yang diangkat dari kisah nyata, berkisah tentang bocah 12 tahun yang secara sadis membunuh seluruh keluarganya. Film yang penuh teka-teki ini mengambarkan bagaimana para tokohnya, Naya (Acha Septriasa), Juna (Gandhi Fernando), dan Sarah (Ratu Felisha) menghadapi peneror bertopeng yang membunuh rekan-rekan mereka yang mengunci seluruh pintu keluar bioskop sehingga mereka terjebak dalam gedung.
Walaupun plot sejenis sudah sering kita lihat namun pembatasan ruang dan waktu tetap saja memberi ketertarikan tersendiri. Konteks waktu yang hanya terjadi satu malam serta setting lokasi terbatas hanya memakai indoor gedung bioskop membuat tone yang mendukung kisahnya. Terlebih bioskop tua tersebut terkesan terpencil dan jauh dari pusat keramaian. Penggunaan latar waktu tahun 1998 sangat pas dengan kondisi interior bioskop seperti ruang loket, loker, ruang kerja Pak Jo, yang turut membangun keterbatasan ruang gerak mereka.
Kunci dari genre thriler adalah membangun Suspence. Suspence merupakan ketegangan yang membangun cerita filmnya dan kekuatan terletak pada bagaimana tone cerita yang terbangun terlihat menegangkan. Sejak plot terlalu sering mengikuti gerak-gerik si peneror apalagi ketika ia membuka topengnya, ketegangan cerita mulai berkurang. Teror yang dibangun menjadi lemah terlebih pembunuh masih tampak kurang percaya diri dan para korban juga terkesan terlalu berani dan kurang terlihat tertekan dalam situasi tersebut. Salah satunya tampak dari perkelahian antara pembunuh dan Juna yang terkesan sama kuat. Ketimbang mengeksplor unsur ketegangannya, film ini masih berkutat pada hal-hal yang berbau aksi sadis dan darah, perkelahian, serta jeritan para korbannya. Sang sineas kurang mengolah struktur dan alur plotnya yang menjadi kunci membangun suspence padahal setting dan suasananya telah mendukung.
Beberapa teknik sudah cukup baik digunakan, seperti opening credit scene berupa montage sequence yang menjelaskan pembunuhan cukup menjelaskan background cerita sebelum masuk ke gedung bioskop. Suara lagu sendu yang diputar dari siaran radio sangat pas mengiringi suasana sunyi bioskop sekaligus sambil mengenalkan tokoh-tokohnya. Pencahayaan yang minim dan redup sangat membangun suasana gelap dan suram. Crosscuting antara adegan film “Bocah” dengan para penonton menjadi teknik yang sudah disajikan baik untuk membangun suasana ketegangan namun sayangnya kurang digali lebih lama dan terlalu cepat si peneror melakukan aksinya sehingga alur cerita berubah.