Monster Trucks (2016)

104 min|Action, Adventure, Comedy|13 Jan 2017
5.7Rating: 5.7 / 10 from 19,305 usersMetascore: 41
A young man working at a small town junkyard discovers and befriends a creature which feeds on oil being sought by a fracking company.

Monster Truck adalah film komedi fantasi garapan Chris Wedge. Produksi film ini mengeluarkan bujet yang luar biasa besar, yakni US$ 125 juta untuk ukuran film nonmusim panas. Filmnya dibintangi oleh Lucas Till yang kita kenal melalui reboot seri TV MacGyver, serta beberapa aktor senior seperti Rob Lowe, Daniel Glover, Amy Ryan, serta Barry Pepper.

Satu perusahaan pengebor minyak suatu ketika mengalami kecelakaan dan sesuatu muncul dari dasar bumi sana, yakni tiga ekor monster mirip seperti gurita. Sang pimpinan justru memanfaatkan ini untuk keuntungannya sendiri dengan menangkap mereka namun satu diantaranya berhasil lolos. Tripp, seorang pemuda broken home yang bekerja di rongsokan mobil suatu ketika diganggu suara aneh yang ternyata adalah sang monster. Sang monster yang jinak ternyata memiliki kelebihan lain, yakni mampu memutar roda mobil layaknya mesin sehingga dapat melaju dan bahkan melompat tinggi.

Awal kisahnya berjalan menarik mengingatkan banyak film sejenis di era 1980-an, seperti E.T. dan Flight of the Navigator. Memasuki babak kedua semuanya mendadak berubah dengan lebih mengedepankan aksi diluar kewajaran untuk ukuran film sejenisnya. Haruskan sang monster dengan mobilnya merusak banyak mobil di jalanan bahkan menghancurkan beberapa mobil dan bisa membahayakan banyak orang? Biar bagaimanapun juga ini adalah tontonan anak-anak yang mestinya lebih mendidik.

Baca Juga  Bolt

Sekuen aksinya sebenarnya tidak buruk dan dengan CGI yang meyakinkan membuat aksi-aksinya tampak nyata hanya kadang berlebihan. Chemistry dua tokoh utamanya Tripp dan Meredith juga terjalin dengan amat manis sejak awal hanya minusnya mereka terlihat terlalu tua untuk pelajar SMA. Unsur komedi jelas menjadi unsur paling menghibur dari film ini, sayangnya kisahnya terasa sedikit berjalan memaksa sejak pertengahan dengan ending yang terlalu mudah untuk diantisipasi.

Monster Truck bakal menjadi hits besar jika waktu ditarik mundur tiga dekade kebelakang. Kini hanya tersisa sebagai tontonan anak-anak dengan beberapa momen yang menghibur. Kontras dengan saya yang gelisah selalu melihat jam di handphone, bocah cilik di bangku depan saya berteriak kegirangan dan tertawa lepas setiap kali adegan lucu dan aksi seru disajikan. Pada umur sebayanya saya pasti juga akan melakukan hal yang sama. Monster Truck adalah tontonan yang sangat sangat menghibur untuk anak-anak.

WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
50 %
Artikel SebelumnyaResident Evil: The Final Chapter
Artikel BerikutnyaIstirahatlah Kata-Kata, Istirahatlah Penonton
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.