Onward (2020)
102 min|Animation, Adventure, Comedy|07 Jan 2020
7.4Rating: 7.4 / 10 from 173,187 usersMetascore: 61
Teenage elf brothers Ian and Barley embark on a magical quest to spend one more day with their late father. Like any good adventure, their journey is filled with cryptic maps, impossible obstacles and unimaginable discoveries.

Onward adalah film produksi Pixar pertama yang rilis pada tahun ini. Onward digarap oleh Dan Scanion yang juga pernah menggarap Monster University. Rasanya ini adalah untuk kali pertama, Pixar menggarap film animasi dengan murni bergenre fantasi, atau diistilahkan fantasi urban. Sesuatu yang sebelumnya lebih sering diproduksi studio lain. Ini adalah sebuah kabar baik atau buruk? Film ini juga dibintangi bintang-bintang muda populer masa kini, yakni Tom Holland, Chriss Pratt serta pula Julia Dreyfuss, Octavia Spencer, dan Ali Wong.

Alkisah di dunia fantasi antah berantah, dihuni oleh beragam mahluk mistikal, macam elf, unicorn, naga, peri, manticore, dan sebagainya. Dunia yang dahulu penuh dengan sihir dan hal magis, lambat laun mulai tergantikan oleh teknologi hingga akhirnya sihir hanya tinggal sebuah mitos. Yah, layaknya manusia kini. Ian adalah seorang elf remaja pintar yang penyendiri dan kurang percaya diri dalam pergaulan. Sementara sang kakak, Barley justru sebaliknya, remaja yang aktif, nakal, namun ia tahu banyak soal sejarah sihir. Suatu ketika, mereka menemukan sebuah hadiah dari mendiang sang ayah, yakni sebuah tongkat sihir dan mantra beserta berlian khusus untuk menghidupkan sang ayah selama 24 jam. Segala sesuatunya berjalan salah, dan fisik sang ayah pun hanya muncul separuh badan saja, dari kaki hingga pinggang. Ian dan Barley yang ingin menggenapkan tubuh sang ayah, harus mencari berlian yang hilang jauh di sana sebelum mantera tersebut hilang. Petualangan seru pun dimulai.

Baca Juga  Finding Dory

Plotnya saja sudah terdengar aneh bukan untuk film produksi Pixar? Menonton filmnya pun juga terasa janggal. Jika tidak menggunakan alam fantasi pun, konsep cerita film ini pun, rasanya masih tetap bisa jalan. Toh semua ini juga buntutnya sama, hanya sebagai simbolisme umat manusia. Pilihan ini jelas dimaksudkan untuk lebih segar dalam pengadeganannya melalui banyak karakter mistik yang bisa disajikan lebih fleksibel dalam penokohannya. Misal saja, naga dan unicorn adalah hewan peliharaan, centaur/cyclops adalah polisi, manticore adalah pemilik bar, dan lain sebagainya. Unik memang, namun sudah terasa jamak untuk film animasi.

Lantas alur kisahnya seperti apa? Film-film studio Pixar kita kenal dengan kisahnya yang sangat kuat serta menyentuh dengan mengusung tema persahabatan atau keluarga. Formula ini pun masih sama, walau kini lebih spesifik ke hubungan antara kakak dan adik. Jujur saja, kisahnya memang amat menyentuh. Bukan film Pixar namanya jika tak mampu membuat mata penonton berkaca-kaca. Momen dramatik jelas ada, namun jika kamu tahu betul Pixar dan film-film animasi populer lainnya, kisah film ini sudah terlalu biasa. Mudahnya begini, “apa yang kamu cari sebenarnya sudah ada di dekatmu”, pahamkan? Kisahnya sejak awal mudah sekali terbaca bagi penikmat film sejati. Saya sungguh berharap film ini bisa ke arah yang berbeda, namun sayangnya tidak.

Onward masih memiliki standar visual film-film produksi Pixar sebelumnya, namun kali ini tidak untuk kisahnya. Bicara visual jelas sudah tak perlu banyak komentar. Film Pixar jelas adalah jagonya. Segmen aksi seru dan sisipan humor berkelas juga lengkap semua tersaji. Jika dibandingkan film-film masterpiece Pixar, macam seri Toy Story, seri Monster Inc., Finding Nemo, The Incredibles, Up, Wall.E, serta Inside Out, Onward jelas jauh di bawah mereka. Namun, film ini tetap saja menghibur dan sarat pesan tentang persaudaraan dan keluarga yang amat manis, khususnya yang kehilangan figur sosok ayah seperti Ian dan Barley. Selamat menonton.

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
75 %
Artikel SebelumnyaTop End Wedding
Artikel BerikutnyaGuns Akimbo
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.