Michael Bay kini kembali setelah dua tahun absen mengarahkan film. Sineas spesialis aksi ini kini menggarap satu lagi genre aksi thriller, Ambulance. Film ini adalah remake dari film aksi produksi Denmark bertitel sama tahun 2005. Film ini dibintangi oleh Jake Gyllenhaal, Yahya Abdul-Mateen II, dan Elsa Gonzales. Era emas Bay rasanya telah lewat, namun melalui Ambulance, rupanya masih membuktikan bahwa ia masih memiliki sentuhan khas yang sama.
William (Mateen) yang merupakan saudara angkat Danny (Gyllenhaal), memiliki masalah uang untuk membayar biaya operasi istrinya sebesar USD 231.000. Will pun meminta bantuan Danny, namun ia justru diajak untuk merampok bank dengan target USD 32 juta. Tak ada pilihan, Will pun terpaksa ikut. Saat perampokan, sesuatu yang tak terduga terjadi, mereka berdua terpaksa menyandera sebuah ambulan yang berisi seorang perawat, Cam (Gonzales) dan seorang polisi yang tertembak. Aksi kejar-mengejar seru pun terjadi.
Masih ingat aksi kejar-mengejar mobil dalam Bad Boy dan The Rock, bisa jadi ini menginspirasi Bay untuk membuat satu film utuh yang hanya berisi sekuen aksi ini. Nyaris 80% dari total durasi filmnya (136 menit) berada dalam ambulan yang bergerak. Melelahkan? Ya. Menghibur? Dalam beberapa momen ya. Apa yang kita harapkan dari Michael Bay untuk aksi macam ini, semua ada di sini; aksi nonstop tanpa henti, handheld camera yang kasar, drone shot yang membuat kepala pening, editing cepat, hingga teknik khasnya, low-angle shot. Ilustrasi musik menghentak komposer Lorne Balfe menjadi satu pencapaian menonjol yang mendukung penuh tiap adegannya.
Beberapa selipan humor garing ala sang sineas juga tersaji, yang baru kali ini rasanya saya dengar menggunakan referensi dari film-film Bay sendiri. Tak perlu berharap banyak dari sisi cerita, di mana adegan/aksi tak masuk akal pun (operasi medik menggunakan jepit rambut!) hanya bisa ada dalam film-film garapan sineas ini. Jika kamu familiar dengan film-filmnya, arah plotnya pun tak sulit ditebak. Tak banyak kejutan cerita berarti karena semua pernah ada sebelumnya.
Apa yang kamu harapkan dari Michael Bay? Nonstop car-chase, tembak-menembak, ledakan bom, mobil berjumpalitan, Ambulance menyajikan semua tanpa tidak perlu berharap apapun dari kisahnya. Bagi fans lama sang sineas, setidaknya bakal terhibur melalui aksi-aksi cepatnya yang disajikan dinamis. Bay memang belum kehilangan sentuhannya sama sekali dan masih tercatat sebagai sineas aksi yang handal. Walau masih ada sentuhan moral dalam kisahnya, namun belum mampu mengangkat kisah dan adegannya yang seringkali over dramatik. The Rock (1996), bagi saya, hingga kini masih menjadi film terbaik sang sineas.