Braking for Whale adalah film komedi road-trip yang digarap oleh Sean McEwen. Film berdurasi 103 menit ini dibintangi Tom Felton dan Tammin Sursok. Road-trip memang genre yang jarang sekali diproduksi tiap tahunnya, sejak Little Miss Sunshine (2006), tidak banyak film di genre ini yang menyandang predikat istimewa, akankah film ini mampu bersaing?
Alkisah Star (Sursok) dan Brandon (Felton) adalah dua kakak beradik yang baru saja ditinggal mendiang ibu mereka. Sang ibu yang terobsesi dengan ikan paus, memberi wasiat untuk melempar abunya masuk ke dalam tubuh ikan paus, sebelum resmi warisan uang dan rumah menjadi milik mereka berdua. Mau tak mau, mereka harus melakukan itu semua, dan melakukan perjalanan darat menuju ke Ocean Park yang jauh dari tempat tinggal mereka. Brandon dan Star menemui banyak peristiwa dalam perjalanan, yang tak disangka membuat merenungi makna hidup mereka selama ini.
Plotnya sangat unik dan tipikal genrenya. Motifnya memang terhitung segar dan tentu mampu membuat kita tersenyum geli. Abu kremasi dilempar ke dalam tubuh ikan paus? Rasanya kisah film ini adalah salah satu ide paling segar sepanjang tahun ini. Plotnya berjalan ringan dengan disisipi beberapa komedi cerdas nan menggelikan, namun berjalannya cerita, kisahnya bergerak semakin dalam, jauh ke dalam batin dua kakak beradik eksentrik ini. Walau mereka bukan sosok yang sempurna, namun kita dengan mudah mampu “jatuh hati” dengan mereka. Walau tak banyak latar cerita, naskahnya dengan baik mampu membangun karakter dua sosok ini melalui konflik-konflik yang tersaji sepanjang plotnya.
Tom Felton, yang kita kenal bermain sebgai sosok antagonis dalam seri Harry Potter, ternyata mampu bermain sangat baik dalam film ini. Demikian pula sang kakak perempuan yang diperankan oleh Tammin Sursok. Star benar-benar mencuri perhatian kita, dengan gayanya yang enerjik dan blak-blakan serta polahnya yang liar. Keduanya mampu membangun chemistry yang luar biasa kuat dengan pesonanya masing-masing.
Braking for Whale, adalah sebuah komedi road-trip dengan kisah unik dengan chemistry kuat antara dua bintang utamanya. Dari sisipan komedinya, bisa jadi, film ini memiliki agenda politik. Sang kakak yang tergila-gila sosok presiden partai Republik, George Bush, sampai-sampai bermasturbasi dengan sampul buku bergambar wajah sang tokoh. Atau, ini semata hanya sarkasme? Saya tak bisa menangkapnya secara jelas. Satu hal yang jelas, perjalanan panjang ini mampu membuat keduanya menjadi lebih dewasa. Tipikal untuk genrenya, dan faktanya, memang sudah banyak film sejenis yang jauh lebih superior dari film ini.
Stay safe and Healthy!