Coming 2 America (2021)
110 min|Comedy, Music|05 Mar 2021
5.3Rating: 5.3 / 10 from 73,731 usersMetascore: 52
The African monarch Akeem learns he has a long-lost son in the United States and must return to America to meet this unexpected heir and build a relationship with his son.

Coming 2 America adalah sekuel dari film laris Coming to America (1988) yang diproduksi setelah lebih dari 30 tahun. Dengan disutradarai oleh Craig Brewer, film ini masih dibintangi sebagian besar kasting lamanya, yakni Eddie Murphy, Arsenio Hall, Shari Headley, James Earl Jones, serta pendatang baru aktor senior Wesley Snipes dan Jermaine Fowler. Setelah sekian lama, apakah penonton saat ini benar-benar memerlukan sekuelnya?

Alkisah pangeran Akeem (Murphy), penurun tahta kerajaan Zamunda mendapat tekanan dari sang ayah untuk mencari suksesornya. Tekanan pun datang dari Jendral Izzi (Snipes) yang mengincar tahta Akeem jika ia tidak segera menemukan putra laki-laki pewaris tahta. Usut punya usut, ternyata Akeem memiliki seorang putra hasil peranakaan seorang perempuan muda sewaktu ia berada di Queen, sebelum ia bertemu dengan calon istrinya, Lisa. Bersama asisten setianya, Semmi, mereka pun berangkat ke AS. Putra yang mereka cari, akhirnya bisa mereka temui, hanya saja untuk bisa menjadi seorang pangeran ia harus melalui beberapa test yang berat.

Apakah penonton benar-benar memerlukan sekuel ini? Bagi saya sama sekali tidak. Film ini mencoba berkompromi dengan generasi masa kini dengan harapan pula fans lamanya masih tertarik untuk menonton. Situasi pandemi tentu kini memberi penyesalan besar bagi para produsernya. Seberapa burukkah? Selain cerita yang predictable, buruk sih tidak, khususnya bagi fans Murphy, film ini masih memiliki sentuhan komedi unik yang menjadi gaya sang bintang. Hal yang mengesankan adalah peran multi karakter, di mana Murphy bermain dalam banyak peran dalam film ini. Murphy setidaknya bermain dalam 4 peran lain yang jika jeli bisa mudah kita kenali. Arsenio Hall pun bahkan bermain dalam 5 karakter lainnya yang tak mudah kita kenali sosoknya. Walau trik visualnya kini tak sekonyol dan seheboh The Nutty Proffesor, namun ini cukup memberi sisipan komedi yang berkelas yang jarang kita temui dalam film masa kini.

Baca Juga  Gara-Gara Warisan

Coming 2 America adalah sekuel yang mencoba berdamai dengan era milinieal dan hasilnya sesuai ekspektasi. Komparasi dengan film aslinya tentu tak terhindarkan. Apa yang membuat film aslinya begitu baik adalah adanya plot roman yang solid dan manis, serta sisi komedi konyol melalui performa enerjik Murphy dan segenap kastingnya. Film aslinya juga tercatat sebagai film komedi romantis kulit hitam yang sukses luar biasa pada masanya. Sesuatu yang sekuelnya berada di jauh bayang-bayang film aslinya.

Stay safe and Healthy.

 

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
50 %
Artikel SebelumnyaSentinelle
Artikel BerikutnyaWandaVision
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.