Honest Thief (2020)
99 min|Action, Thriller|16 Oct 2020
6.0Rating: 6.0 / 10 from 59,327 usersMetascore: 46
Wanting to lead an honest life, a notorious bank robber turns himself in, only to be double-crossed by two ruthless FBI agents.

Sang jagoan tua kembali dan Liam Neeson kembali dalam peran tipikalnya yang menjadikannya populer dalam satu dekade terakhir ini. Honest Thief diarahkan oleh sineas debutan Mark Williams dengan didukung nama-nama tak asing seperti, Robert Patrick serta Jai Courtney. Hebatnya, film aksi thriller ini juga sempat dirilis di IMAX, agak tak lazim untuk produksi studio kelas menengah. Apakah sang bintang kembali mampu menunjukkan karismanya seperti sebelum-sebelumnya?

Tom Dolan (Neeson) adalah seorang pembobol bank kelas kakap. Ia berhasil mengambil uang sebanyak US$ 9 juta tanpa bisa tersentuh pihak berwenang selama hampir satu dekade. Suatu hari, Tom bertemu dengan perempuan yang ia kagumi, bernama Annie, dan setelah ini pun, ia berhenti melakukan aksinya. Setahun setelahnya, Tom lelah dengan kebohongannya pada Annie hingga akhirnya berniat untuk menyerahkan diri ke FBI dengan mengembalikan seluruh uang yang ia rampok. Dua agen FBI yang bertugas menyelidiki ini justru berpaling ketika melihat uang sebesar itu. Situasi semakin memburuk ketika Tom pun dituduh membunuh satu agen FBI senior dan Annie pun turut terseret dalam kekacauan ini.

HONEST THIEF, from left: Anthony Ramos, Liam Neeson, Jai Courtney, 2020. © Open Road Films / Courtesy Everett CollectionFamiliar dengan plotnya? Jagoan kita dalam film-film berplot tipikalnya ini selalu dituduh melakukan sesuatu yang tidak ia lakukan dan berusaha membersihkan namanya. Situasi menegangkan dan aksi seru tembak menembak dan kejar mengejar mobil selalu ada di antaranya. Belasan film sudah, sang aktor kawakan bermain dalam film-film sejenis sejak Taken (2008). Jenuh? Tentu ya, namun entah mengapa, selalu mengasyikkan melihat sang jagoan beraksi. Namun, dengan naskah yang buruk seperti film ini, semua menjadi flat sekalipun sang aktor bermain dalam performa standarnya.

Baca Juga  Imaginary

Ide kisahnya sebenarnya tidak buruk-buruk amat, namun pengembangan serta penyelesaian konfliknya terlalu datar dan mudah terbaca. Tak ada kejutan besar seperti lazimnya plot sejenis. Ancaman nyawa bagi sang kekasih pun tidak lantas mampu membuat tensi plotnya naik, justru malah semakin melempem hingga penutup cerita. Ending-nya sungguh mengecewakan. Sekeras apapun usaha sang bintang beraksi, tetap saja tak ada gigitan dalam tiap adegannya. Skala cerita yang terbatas dengan karakter yang itu-itu saja sepertinya yang membuat film ini tidak mampu berkembang lebih jauh.

Liam Neeson lazimnya mampu menghibur kita melalui peran tipikalnya, namun plot yang lemah dan terlalu mudah diantipasi menjadikan Honest Thief sebagai salah satu film terburuk sang bintang. Kali ini Neeson luput dari sasaran. Sang sineas yang namanya masih asing terbukti kurang terampil dalam memainkan intensitas ketegangan dalam tiap adegan aksinya. Honest Thief hanya sebatas tontonan B-Movies dan untuk fans Neeson rasanya masih lebih menyenangkan menonton kembali film-film aksi thriller terdahulu.

Stay safe and Healthy!

 

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
40 %
Artikel SebelumnyaFreaky
Artikel BerikutnyaMank
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.