Infection (2019)
97 min|Horror, Thriller|31 Oct 2019
5.1Rating: 5.1 / 10 from 1,466 usersMetascore: N/A
Film about an epidemic outbreak of a new rabies virus in Venezuela and a father trying to save his son from contagion.

Entah kapan terakhir menonton film produksi Venezuela. Teramat langka. Terlebih, ini adalah film bergenre zombi, yang kabarnya juga merupakan film debut zombi di negara ini. Infection diarahkan oleh Flavio Pedota, seorang sineas independen. Film yang konon berlokasi 64 lokasi di Venezuela ini dibintangi Rubén Guevara, Leonidas Urbina, serta Genna Chanelle Hayes. Film bencana ini uniknya dibuat dengan bujet kecil, namun setting-nya sungguh luar biasa. Kabarnya bangkai kendaraan di jalanan memang sudah ada di sana sebelumnya dan filmnya diproduksi di masa negara ini penuh masalah.

Plotnya pun sederhana saja. Entah bersumber dari mana, seorang warga di kota terinfeksi virus zombi yang menyebar begitu cepat ke seluruh wilayah di negara Venezuela. Adam (Guevara), seorang dokter, berada di situasi yang tak terduga ketika pandemi ini berlangsung. Anak dan istrinya, pergi ke rumah ayah dan ibunya di wilayah pinggiran. Di tengah situasi serba sulit, Adam dan rekannya, Johnny, berusaha menjemput keluarganya, namun hambatan demi hambatan selalu menghalangi mereka.

Seperti film zombi kebanyakan, premisnya pun telah jelas. Plotnya adalah semata untuk bertahan hidup. Penonton mengikuti Adam dan Johnny dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan plot nyaris tanpa henti. Sisi ketegangan muncul dalam beberapa momen, namun karena sudah terlalu konvensional untuk genrenya, sama sekali tak ada gigitan yang membekas. Semua serba mudah diprediksi. Lokasi dan kasting yang demikian banyak digunakan memang patut diapresiasi. Belum setting pasca bencana yang mampu ditampilkan secara baik. Tak mudah untuk membuat film berskala luas seperti ini dalam situasi sulit.

Baca Juga  Raya and the Last Dragon

Infection untuk genrenya memang sudah terlampau jamak, namun pesan politik dalam filmnya yang menggambarkan negara Venezuela adalah sebuah metafora yang menarik. Jelas, film ini adalah sikap sang sineas terhadap situasi dan otoritas di negaranya. Segmen ending credit mempertegas segalanya. Bagaimana ribuan warga berjalan kaki untuk bermigrasi menuju negara-negara di sekeliling Venezuela. Ini adalah fakta sesungguhnya. Wabah zombi adalah satu bentuk perumpamaan efektif untuk menggambarkan betapa buruknya bagaimana situasi rakyat di Venezuela yang sangat tertekan, baik secara ekonomi dan sosial. Bahkan untuk sekadar mencari makanan pun mereka harus mengais-ngais di tempat sampah. Setidaknya, Infection telah menyumbang sesuatu yang menarik untuk subgenrenya.

Stay safe and Healthy!

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
70 %
Artikel SebelumnyaThe Vast of Night
Artikel BerikutnyaBecky
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.