Monster Hunter merupakan film aksi fantasi adaptasi game populer berjudul sama produksi Capcom. Film ini digarap sineas spesialis adaptasi game, Paul W. Arderson yang pernah menggarap film adaptasi Mortal Kombat, Alien vs Predator, Seri Resident Evil, Death Race, dan Death or Alive. Film berbujet USD 60 juta dibintangi aktis spesialis laga Milla Jovovich didampingi oleh Tony Jaa serta Ron Pearlman. Ini adalah untuk kesekian kalinya sang sineas berkolaborasi bersama Jovovich yang juga istrinya sendiri.
Dalam sebuah operasi militer di gurun, Kapten Natalie (Jovovich) dan timnya mengusut satu tim lain yang hilang tanpa bekas. Sebuah badai misterius mendadak muncul dan sang kapten bersama timnya terlempar jauh ke dimensi lain. Belum rasa terkejut hilang, satu monster raksasa menyerang mereka. Sang kapten bersama timnya berusaha sekuat tenaga untuk bisa bertahan hidup dan kembali ke dunia asal mereka.
Inti kisahnya sederhana sekali, hanya bertahan hidup. Bahkan dialognya jika digabung hanya belasan menit saja dari keseluruhan filmnya. Sang bintang, Jovovich, untuk kesekian kalinya menjadi perempuan tangguh pembunuh monster yang sudah ia akrabi sejak dua dekade lalu. Sosok sang kapten yang lebih manusiawi memang agak berbeda dengan perannya di seri Resident Evil yang dingin. Sosok Jovovich kini terlihat lebih menyenangkan untuk ditonton. Chemistry dengan partner barunya (Tony Jaa) secara sabar terjalin kuat walau tanpa dialog normal dengan beberapa kali sisipan humor yang memicu tawa penonton. Dua pertiga durasi filmnya memang lebih menghibur ketimbang segmen klimaks yang berjalan terasa cepat dan dipaksakan.
Monster Hunter memberikan beberapa sekuen aksi dan efek visual mengesankan serta mampu memberikan hiburan yang seperti apa yang diharapkan penikmat genrenya. Dibandingkan seri Evil, Monster Hunter memiliki pencapaian CGI yang jauh lebih baik. Segmen aksinya pun tak buruk, walau banyak mengingatkan pada film B-Movies ikonik, Tremors (1990). Ending-nya jelas membuka peluang sekuelnya, sayangnya jika saja dalam situasi normal, film ini pasti sudah meraup ratusan juta dollar secara global. Beruntung kita masih bisa menyaksikannya di bioskop, walau saya sangat terganggu dengan volume suara yang terlampau keras hingga harus mengganjal kuping dengan tissue!
Stay safe and Healthy!