The Croods: A New Age (2020)
95 min|Animation, Adventure, Comedy|25 Nov 2020
6.9Rating: 6.9 / 10 from 58,520 usersMetascore: 56
The prehistoric family the Croods are challenged by a rival family the Bettermans, who claim to be better and more evolved.

The Croods: A New Age adalah sekuel dari film animasi sukses The Croods (2013). Sekuelnya kini dibesut oleh sineas debutan Joel Crawford dengan masih dibintangi nama-nama besar, seperti Ryan Reynolds, Emma Stone, Nicholas Cage, Catherine Keneer, serta pula Peter Dinklage, Leslie Mann, dan Kellie Marie Tran. Film yang rilis akhir November lalu ini tergolong apes karena harus berhadapan dengan situasi pandemi yang akhirnya dirilis pula di platform streamin on demand beberapa hari lalu. Sayang sekali, karena film ini sama bagusnya dengan film pertamanya.

Keluarga manusia gua Croods yang dipimpin Grug (Cage) bersama Guy (Reynolds) melanjutkan perjalanan mereka mencari tanah harapan yang mereka idamkan. Mereka pun akhirnya tiba di sebuah lokasi “surgawi” modern yang ternyata dimiliki oleh keluarga Batterman yang juga merupakan sahabat lama orang tua Guy. Guy yang kini berpacaran dengan Eep (Stone) ternyata sejak lama dijodohkan dengan putri keluarga Batterman, Dawn (Tran). Ini berujung pada perseteruan dua keluarga tersebut walau tanpa disadari bahaya besar mengancam mereka.

Kisahnya ringan dan menghibur. Film ini memang pas sebagai hiburan keluarga yang sarat dengan nilai-nilai kebersamaan. Tidak seperti film pertamanya yang lebih dominan dengan aksi dan petualangan di alam liar, kali ini sisi humornya lebih mengangkat tabrakan budaya di antara keluarga Croods dan Batterman. Walau memang agak absurd, tentunya ini hanya metafora untuk menggambarkan bagaimana “teknologi” justru membuat kebersamaan menjadi lebih renggang dan lebih individu. Satu hal yang mengejutkan juga sisipan pesan lingkungan yang menyinggung tentang disharmoni ekosistem dan sumber daya alam (air dan makanan). Sang raksasa penindas di babak pamungkas bisa dibinasakan akibat kerja sama dan kekuatan kolektif para penghuninya. Really nice.

The Croods adalah film yang amat menghibur dan hangat melalui aksi dan polah tingkah para karakternya dengan membawa pesan keluarga dan lingkungan yang kuat. Tidak ketinggalan, para kastingnya pun sempurna dalam membawakan akting dialog mereka. Karakter Grug yang diperankan Cage kini tidak lagi dominan, justru karakter sang nenek (Cloris Leachman) mencuri perhatian di babak final (lihat cliptrailer di bawah). The Croods adalah film hiburan sempurna untuk keluarga di masa liburan akhir tahun ini juga melepas lelah dan penat akibat pandemi yang belum juga berakhir.

Baca Juga  Zero Dark Thirty

Stay safe and Healthy!

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
80 %
Artikel SebelumnyaThe Kid Detective
Artikel Berikutnya100% Halal
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). A lifelong cinephile, he developed a profound passion for film from an early age. After completing his studies in architecture, he embarked on an independent journey exploring film theory and history. His enthusiasm for cinema took tangible form in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience eventually led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched students’ understanding through courses such as Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended well beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, Understanding Film, an in-depth examination of the essential elements of cinema, both narrative and visual. The book’s enduring significance is reflected in its second edition, released in 2018, which has since become a cornerstone reference for film and communication scholars across Indonesia. His contributions to the field also encompass collaborative and editorial efforts. He participated in the compilation of Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1–3 and 30 Best-Selling Indonesian Films 2012–2018. Further establishing his authority, he authored Horror Film Book: From Caligari to Hereditary (2023) and Indonesian Horror Film: Rising from the Grave (2023). His passion for cinema remains as vibrant as ever. He continues to offer insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com while actively engaging in film production with the Montase Film Community. His short films have received critical acclaim at numerous festivals, both nationally and internationally. In recognition of his outstanding contribution to film criticism, his writing was shortlisted for years in a row for Best Film Criticism at the 2021-2024 Indonesian Film Festival. His dedication to the discipline endures, as he currently serves as a practitioner-lecturer in Film Criticism and Film Theory at the Indonesian Institute of the Arts Yogyakarta, under the Independent Practitioner Program from 2022-2024.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses