Hustle (2022)
117 min|Comedy, Drama, Sport|08 Jun 2022
7.3Rating: 7.3 / 10 from 147,456 usersMetascore: 68
A basketball scout discovers a phenomenal street ball player while in Spain and sees the prospect as his opportunity to get back into the NBA.

Hustle adalah film drama olahraga arahan sineas yang belum banyak dikenal, Jeremiah Zagar. Film rilisan Netflix ini dibintangi Adam Sandler, Queen Latifah, Ben Foster, serta beberapa pemain NBA (Asosiasi Bola Basket AS) sungguhan, yakni Juancho Hernangómez, Anthony Edwards, dan puluhan pemain NBA yang bermain sebagai cameo. Dengan bermodal popularitas olahraganya serta kapasitas para pemainnya, apakah Hustle menawarkan sesuatu yang berbeda untuk genrenya?

Stanley Sugerman (Sandler) adalah mantan pebasket yang kini menjadi pencari bakat internasional resmi untuk NBA. Rutinitasnya adalah menjadi bakat-bakat muda di luar AS untuk direkrut menjadi pemain NBA. Ketika ia berada di Spanyol, seorang pemain incarannya gagal, tanpa sengaja ia menonton pertandingan pebasket jalanan. Satu sosok mencuri perhatian karena telentanya yang istimewa. Ternyata ia adalah seorang pekerja bangunan bernama Bo Cruz (Hernangómez), yang memiliki seorang putri. Stanley akhirnya membawa Cruz ke AS untuk diuji coba. Suka duka pun mereka alami untuk menggapai tujuan.

Dengan tipikal plot genrenya, Hustle boleh jadi tidak banyak yang baru, namun yang membedakan film ini adalah kekuatan otentik olahraga basket dalam menyajikan kisahnya. Nyaris semua kastingnya adalah pebasket sungguhan dan bukan aktor profesional. Mereka tidak berakting, namun membawakan diri mereka sesungguhnya, selain sang bintang tentunya. Sandler sendiri boleh dibilang bermain solo karena mata kamera nyaris selalu mengikuti karakter ini sepanjang film. Bukan kali pertama, ia bermain dalam peran kalem seperti ini, namun untuk peran pelatih rasanya ini terhitung baru untuk sang bintang, dan ia pun bermain sangat mengesankan. Sang sosok yang selalu tenang dan penuh percaya diri, sekali pun ia sebenarnya dalam tekanan besar. Bukan sebuah peran yang mudah untuk dimainkan.

Baca Juga  Everything Everywhere All at Once

Satu drama olahraga terbaik dalam beberapa tahun terakhir, Hustle memiliki kekuatan pada otentitas pemain dan cerita, serta penampilan kuat sang bintang utama. Bagi para fans NBA ini adalah film yang wajib ditonton. Bagi para pecinta genre olahraga, rasanya ini salah satu yang terbaik untuk olahraga basket. Kita bisa secara detil memahami bagaimana seorang pencari bakat bekerja dan proses seorang pemain amatir menjadi seorang superstar. Sosok Sandler mampu memadukan semua cameo dan kisah drama tipikal sport ini dengan gaya berkelas. Untuk kisahnya bakal memberi motivasi tinggi bagi setiap orang yang memiliki bakat alami di bidang apa pun. Mimpi terkadang adalah awal dari segalanya, bukan berarti mustahil, jika mau bekerja keras.

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
80 %
Artikel SebelumnyaJurassic World Dominion
Artikel BerikutnyaEurope on Screen 2022 Diselenggarakan Secara Hybrid
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.