Game populer Mortal Kombat hingga kini tak ada matinya. Walau bukan game permainan favorit saya ketika semasa kuliah, Mortal Kombat (1992), tapi karakter-karakter dan eksekusi akhirnya memang unik dibandingkan game fighting lainnya. Brutal! Filmnya pun sudah dibuat hingga sekuelnya, yakni Mortal Kombat (1995) dan Mortal Kombat: Annihilation (1997). Dua-duanya bukan tergolong film bagus, namun visualisasi karakternya terbilang lumayan. Aksi brutal di-game jauh dari harapan. Harus diakui, memang sulit pada masa ini untuk membuat aksi perkelahian dengan sosok mistik macam Rayden atau Goro yang penuh CGI.
Kini, Warner Bros. sebagai pemegang hak cipta seri ini tengah dalam proses produksi filmnya yang kabarnya rilis tahun depan, dan aktor kita, Joe Taslim bermain sebagai karakter ikonik Sub-Zero. Film animasi panjang Mortal Kombat Legends: Scorpion’s Revenge ini, konon masih terhubung dengan film reboot-nya tersebut. Film animasinya sama sekali bukan film yang buruk. Di awal, saya sudah tertawa melihat Daffy Duck yang muncul di opening logo WB, mendadak Scorpion muncul dari balik logo dan menariknya masuk.
Seperti titelnya, film ini mengedepankan sosok Scorpion (maskot game ini) sebagai karakter utamanya. Mengisahkan bagaimana latar sosok ikonik ini bisa menjadi sosok mistik yang brutal dan dingin seperti sekarang. Scorpion mengikuti turnamen Mortal Kombat bertujuan untuk membalaskan dendam kematian keluarganya pada Sub-Zero. Sementara sang dewa, Rayden dan Liu Kang punya agenda lain untuk menyelamatkan umat manusia, sosok cewek militer tangguh Sonya Blade berusaha menyelamatkan atasannya, sementara sang aktor, Johnny Cage, berpikir bahwa ia tengah syuting film aksi di kompetisi ini.
Jika dibandingkan dua film sebelumnya, serta seri animasinya, Mortal Kombat Legends: Scorpion’s Revenge jelas jauh lebih baik. Semua tradisi game-nya ada di film animasi ini termasuk adegan aksi sadis dan brutal yang termasuk “keras” untuk film animasi. Tercatat, film animasi ini berating R (dewasa) dan ini adalah yang pertama kalinya untuk seri ini. Jelas film ini bukan untuk konsumsi anak-anak di bawah 10 tahun. Namun, jika sudah memainkan game-nya yang terbaru, Mortal Kombat 11, jelas visualisasi kekerasan di film animasi ini masih terlalu halus.
Scorpion adalah bintang dalam film ini dengan pesona dan gaya bertarungnya yang khas menggunakan tali rantai bermata pisau. Get over here! Sayang sang dewa, Rayden yang karismatik tak banyak bertarung dalam film ini. Sementara sosok lainnya, tak ada yang mencuri perhatian, kecuali Sub-Zero dengan ilmu bertarungnya yang unik. Aksi-aksi brutalnya memang disajikan mengesankan. Visualisasinya sering kali dipertegas gambar tulang belulang yang patah dengan darah yang bermuncratan di mana-mana. Satu pertarungan yang dilakoni Goro, visualisasinya membuat bergidik ketika ia menarik tangan lawannya hingga putus. Huff!
Film animasi panjang Mortal Kombat Legends: Scorpion’s Revenge dijamin bakal memuaskan die hard fans-nya dengan visualisasi karakter serta aksi-aksi brutal yang menjadi tradisi game-nya. Kita harap saja, filmnya bisa jauh lebih baik dari film animasinya ini. Dengan kemampuan teknologi CGI saat ini rasanya tak ada lagi yang tak mungkin. Jangan lewatkan menonton film animasi ini. Jujur saja, film animasi ini adalah film paling menghibur yang saya tonton di sepanjang awal tahun ini.
Stay Safe and Healthy!