Sing 2 merupakan sekuel dari Sing (2016) yang masih diarahkan sineas yang sama Garth Jennings. Film sekuelnya ini masih dibintangi kasting regulernya, yakni Matthew Mcconaughhey, Scarlett Johansson, Reese Whiterspoon, Taron Egerton, Nick Kroll, serta pendatang baru Letitia Wright, Bobby Cannavale, hingga penyanyi legendaris Bono. Dengan berbekal bujet USD 85 juta, mampukah sekuelnya ini melewati sukses film sebelumnya yang sukses meraih lebih dari USD 600 juta secara global? Rasanya memang mustahil.
Setelah sukses dengan pertunjukan di kisah sebelumnya, kini Buster Moon (Mcconaughhey) mengincar untuk bisa tampil di kota megapolitan, Red Shore City. Walau dianggap tak mampu oleh seorang jurnalis, namun Moon bersama rekan-rekannya nekat untuk bisa unjuk gigi dihadapan Jimmy Crystal, seorang produser hiburan kelas satu di sana. Dengan sedikit keberuntungan, Moon akhirnya mendapat kesempatan tersebut, walah jalan menuju kesuksesan penuh dengan rintangan dan bahaya. Pew pew.
Sing 2 menggunakan formula konvensional sebuah sekuel dengan skala cerita lebih luas dan megah, plus tambahan beberapa karakter baru. Seperti sebelumnya, sepanjang film dipenuhi dengan puluhan nomor populer yang nyaris seluruhnya dibawakan sendiri oleh para kastingnya. Apa yang istimewa dari sekuelnya ini adalah klimaksnya yang megah membahana. Kejutan-kejutan kecil juga muncul di sini yang memberi sisi plus dari sisi hiburan disamping sisi humornya. Kisahnya yang mudah diantisipasi seolah hilang karena finale yang begitu mengesankan.
Sing 2 menggunakan persis formula sebelumnya, namun dengan kejutan klimaksnya sudah lebih dari cukup untuk membuat film ini menjadi salah satu yang paling menghibur di genrenya. Dengan visual yang penuh warna dan memukau, serta puluhan musik dan lagu yang disajikan menawan dijamin bakal membuat kita betah menonton. Sing 2 adalah sebuah tontonan segala umur yang dijamin bakal menghibur satu keluarga. Namun anehnya, opening logo Ilumination dengan para minionnya rupanya lebih membuat penonton anak-anak seisi bioskop tertawa riuh ketimbang filmnya sendiri. Sempat terpikir bagaimana jika dibuat crossover dua seri besar ini?