Tenki no Ko atau Weathering with You merupakan film anime karya Makoto Shinkai yang merupakan adaptasi dari novel berjudul sama, yang terbit sehari sebelum rilis filmnya. Setelah sukses dengan dua film sebelumnya, Kotonoha no Niwa (The Garden of Words, 2013) dan Ki Mi no Nawa (Your Name, 2016), Makoto kali ini kembali meluncurkan karya terbarunya pada tanggal 19 Juli 2019 lalu. Film ini diperankan oleh para pengisi suara, yakni Kotaro Daigo, Nana Mori, Shun Oguri, Tsubasa Honda, dan Sakura Kiryu.
Mengisahkan tentang seorang remaja yang melarikan diri rumah. Adalah Hodaka Morishima (Kotaro Daigo) yang mengalami kesulitan untuk tinggal di Tokyo dengan kondisi cuaca yang buruk dan usianya yang tidak lagi memungkinkan untuk mencari pekerjaan di kota tersebut. Hodaka akhirnya bekerja pada perusahaan penerbitan milik Keisuke Suga (Shun Oguri) dan ia pun fokus untuk membuat artikel tentang urban legend. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan Hina Amano (Nana Mori) yang disebut-sebut sebagai gadis matahari yang bisa membuat cuaca cerah dalam sekejap.
Jika orang beranggapan, kepercayaan akan hal mistis hanya terjadi pada negara dunia ketiga, hal ini tidak berlaku bagi Jepang. Jepang memang dikenal dengan kemajuan teknologinya, namun masyarakatnya sendiri sangat menjunjung tinggi budaya leluhur dan percaya akan hal-hal sakral yang didasari dari mitos atau legenda sekitar. Film anime Jepang khususnya, memang banyak lekat dengan kepercayaan masyarakat tentang hal-hal yang berbau mitos atau urban legend. Seperti pada film ini yang didasari mitos Teru Teru Bozu, boneka yang dipercaya bisa menangkal hujan yang berbentuk kepala botak yang digantung di jendela atau pintu rumah. Selain itu pula, terdapat mitos tentang seorang gadis pembawa sapu yang disebut So Chin-Nyan atau Souseijou yang konon ia ditumbalkan ketika terjadi hujan lebat yang akan membanjiri suatu kota.
Jika dibandingkan Kimi no Na wa, film ini memiliki struktur cerita yang mudah dipahami, dan keduanya sama-sama dibalut dalam kisah fantasi tentang fenomena alam. Jika pada film sebelumnya, Kotonoha no Niwa, para tokohnya merindukan hujan, sebaliknya pada film Tenki no Ko justru merindukan cuaca cerah. Penampilan cameo karakter dari film sebelumnya juga menjadi ciri khas dari film-film Makoto Shinkai.
Meski kisah fantasi urban legend menarik untuk diikuti, namun film ini memang lebih menekankan pada sisi drama dan romansa kedua tokohnya. Bahkan background kisah dari Hodaka sendiri kurang digali lebih dalam, hingga tidak jelas, apa sebenarnya yang membuatnya kabur hingga ke Tokyo. Plotnya hanya terfokus setelah ia tiba di Tokyo dan setelahnya, arah film mudah tertebak akan ke mana. Tak ada kejutan berarti. Seperti film anime pada umumnya, kisahnya tipikal, namun tentu masih bisa dinikmati sebagai hiburan. Kisah romansa dua remaja yang dibalut dengan sentuhan mitos serta budaya lokal yang kental rasanya bakal mampu membuat penonton perempuan “ikutan baper”’. Ini adalah salah satu kelebihan dari Makoto Shinkai, mampu mengaduk-aduk emosi penonton dan gemas ketika melihat tingkah para tokohnya yang dimabuk asmara.
Watch the movie using this usefull app, NetShare Pro Full Version Apk but only for Android !!