Bagi anak-anak, lemari (kloset) rupanya bisa menjadi momok yang menakutkan karena mitos sosok monster/hantu yang ada di dalamnya. Hal ini yang coba dieksplorasi dalam The Closet dan ternyata film ini juga menawarkan sesuatu yang segar dari sisi temanya. The Closet adalah film horor produksi Korea Selatan yang diarahkan dan ditulis oleh Kim Kwan-bin. Film ini dibintangi oleh aktor superstar Ha Jung-woo serta Kim Nam-gil.
Alkisah sepeninggal istrinya, Sang Won masih trauma dengan kejadian yang menimpa mereka dan putrinya, I-na. Mereka akhirnya memilih untuk pindah rumah di wilayah pinggiran untuk mencari ketenangan. Namun, perangai Sang Won tetap tak berubah karena ia masih saja mementingkan pekerjaan ketimbang bersama putrinya. I-na lantas menemukan “teman barunya” yang ada di dalam lemari kamarnya. Sang Won pun menyadari perubahan perangai putrinya, namun tidak hingga I-na menghilang, akhirnya ia menyadari bahwa ia sangat kehilangan sosok yang paling ia sayangi.
Boleh jadi kisahnya di awal memang jamak untuk genrenya. Orang tua yang traumatik, sang putri yang pendiam, dan pindah ke rumah besar di tepi hutan. Ini amat terlalu familiar untuk genre horor. Kisahnya pun di awal berjalan datar hanya sesekali jump-scare mengagetkan yang itu pun sudah biasa untuk film sejenisnya.
Plotnya mulai berjalan menarik sejak sang putri menghilang. Ini sungguh di luar dugaan. Kisahnya pun berubah haluan menjadi semakin menarik, ketika sosok sang “dukun” masuk ke dalam cerita dan mendadak kisahnya berubah tema menjadi plot pengusiran setan. Kisahnya pun menjadi makin meluas dengan tidak hanya terfokus pada satu lokasi yang sama. Ini yang membuat The Closet berbeda. Sekali pun ending-nya tak sulit untuk diantisipasi, namun proses dan temanya yang segar membuat film horor ini terasa berbeda.
Walau tak banyak trik horor baru, The Closet adalah sebuah film horor solid dengan kombinasi tema anak dan pengusiran setan. Tak banyak film horor yang mengusung tema child abuse macam ini dengan kemasan horor yang cerdas. Menilik pesannya, film ini memang lebih pantas ditujukan untuk orang tua ketimbang penonton remaja. Sekalipun alur kisahnya kurang menggigit karena mudah diantisipasi, namun sekali lagi Sinema Korea Selatan mampu membuktikan levelnya dengan mengkombinasi elemen plot horor biasa menjadi di luar kelaziman.