The Guilty (2021)
90 min|Crime, Drama, Thriller|01 Oct 2021
6.3Rating: 6.3 / 10 from 155,451 usersMetascore: 63
A demoted police officer assigned to a call dispatch desk is conflicted when he receives an emergency phone call from a kidnapped woman.

The Guilty adalah film remake produksi Denmark berjudul Skyldige (2018). Tak tanggung-tanggung remake-nya ini diarahkan oleh sineas spesialis kriminal, Antoine Fuqua dengan beberapa bintang tenar, antara lain Jake Gyllenhaal, Ethan Hawke, Paul Dano, Riley Keough, serta Peter Sarsgaard. Film ini dirilis oleh Netflix dan diproduksi akhir tahun lalu. Bisa jadi, The Guilty adalah film paling brilian yang diproduksi pada masa pandemi merujuk premis cerita dan pendekatan estetiknya.

Joe (Gyllenhaal) adalah seorang polisi bermasalah yang mendapatkan hukuman melayani pusat kendali komunikasi 911 sembari menunggu proses hukum yang berlangsung. Pada satu malam menjelang pembelaannya, Joe mendapat satu panggilan yang mencurigakan. Seorang ibu melaporkan bahwa ia diculik dan dibawa menggunakan mobil van berwarna putih. Joe pun segera mengontak petugas berwenang untuk melacak ini, namun usahanya sia-sia. Penasaran dengan kasus ini, Joe pun menelusuri lebih dalam hingga ia pun terjebak dalam usaha hidup dan mati, yang baginya pula adalah usaha penebusan kesalahannya.

The Guilty sejauh ini adalah film terunik yang rilis tahun ini. Sayang sekali, saya belum menonton film aslinya. Terlepas dari kisahnya yang tidak lagi orisinal, namun pengemasan set serta penampilan memikat sang bintang tidak bisa begitu saja dikesampingkan. Sungguh tak disangka, tanpa visualisasi adegan sedikit pun, film ini mampu membawa imajinasi penonton demikian hebat hanya melalui suara panggilan telepon. Trik ini banyak mengingatkan pada film klasik masterpiece, 12 Angry Men yang mencoba merekonstruksi peristiwa pembunuhan hanya melalui perbincangan para juri. Sisi ketegangan The Guilty mampu terjaga solid dengan rasa penasaran demikian hebat pada kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Melalui dialognya yang intense, kita dibawa langsung ke TKP merasakan betul apa yang Joe rasakan. Absennya pengadeganan visual justru membuat segalanya menjadi amat menarik.

Baca Juga  The Contractor

Dengan aktor sekelas Gyllenhaal segalanya menjadi terasa nyata. Kombinasi antara problema masa kini dan trauma masa lalu mampu diekspresikan dengan baik oleh sang bintang. Rasa penasaran, emosi, kebingungan, hingga putus asa, semuanya ditampilkan secara brilian tanpa cela. Film ini adalah seolah pertunjukan panggung one man show sang bintang. Hanya sayangnya, saya tak bisa melakukan komparasi akting dengan pemain film aslinya.

Dengan premis dan pendekatan unik estetiknya, The Guilty adalah sebuah thriller adaptasi ulang yang didominasi penampilan gemilang Jake Gylenhall. Sang aktor jelas adalah bintangnya, hanya bagi saya, film ini tidak hanya sekadar itu, namun adalah pengemasan latar kisahnya. Suasana kota yang tengah dilanda kebakaran hebat serta ruang kantor yang terbatas merupakan bentuk dari rasa frustasi dan keterasingan sang tokoh. Semua orang bisa menjadi pendosa, namun di tengah situasi seburuk dan tekanan hebat seperti apapun kita masih bisa menebusnya jika hati kita berkenan. Ini yang membuat kisahnya menjadi istimewa.     

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
80 %
Artikel SebelumnyaKate
Artikel BerikutnyaBalada Sepasang Kekasih Gila
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.