The Half of It adalah film roman komedi remaja arahan Alice Wu yang sekaligus juga menulis naskahnya. Film ini dibintangi beberapa pemain muda, Leah Lewis, Daniel Diemer, Alexxis Lemire, serta Collin Chou. Film berdurasi 104 menit didistribusikan oleh Netlix, sehari yang lalu. Film bertema asmara pria dan gadis, atau asmara sesama jenis memang kini sudah jamak, namun memadukannya dalam sebuah film, tentu bukan hal yang mudah. The Half of It mampu melakukannya dengan cara yang berkelas.
Alkisah Ellie Chu (Lewis) dan ayahnya yang seorang imigran, tinggal di kota kecil bernama Squahamish. Di sekolahnya, Ellie adalah siswi penyendiri yang cerdas dan pintar menulis hingga ia seringkali menerima jasa membuat tugas untuk rekan-rekannya. Diam-diam, Ellie mengidolakan rekan satu sekolahnya yang jelita, Aster. Suatu ketika, rekan sekolahnya, Paul memintanya untuk membuat surat cinta pada gadis idolanya, yakni Aster. Ellie pun terjebak dalam dilema perasaannya pada Aster karena semakin dalam ia mengenal sang gadis, ia pun semakin mencintainya.
Tak disangka, The Half of it, sejauh ini adalah film terbaik tahun ini. Siapa mengira, kisahnya bisa begitu manis dan romantis, sekaligus intens di saat yang bersamaan. Kombinasi penceritaan bekerja sempurna dalam plotnya, di mana penonton, tahu sesuatu yang tidak diketahui Paul. Hal ini yang membuat film ini begitu menggemaskan dan mengusik rasa penasaran sepanjang kisahnya. Dalam satu momen, saling teks, antara Paul, Ellie, dan Aster, begitu menegangkan bak film thriller. Memang, kejutan yang tidak sulit diantisipasi pun terjadi. Tresno jalaran seko kulino. Tarik menarik antara dua hati yang berbeda cinta pun terjadi. Ekspektasi penonton dipermainkan. The Half of It tidak terjebak dalam sebuah kisah cinta yang klise, namun mencoba memaknai “cinta” lebih dalam lagi.
The Half of It mencoba meredefinisi cinta melalui caranya yang berkelas, cerdas, puitik, nan estetik. Ketiga pemain utamanya pun bermain sangat apik dan pas sekali dengan peran mereka. Chemistry antar ketiganya terjalin begitu kuat hingga mampu membuat perasaan kita bercampur aduk. Ending kisahnya, pada akhirnya tergantung kita sendiri yang memaknai. Bahagia, sedih, atau ambigu? Alice Wu menggambarkan polemik dan kontroversi isu paling pelik dalam sejarah umat manusia ini dengan cara yang brilian dengan tidak memihak. Selamat menonton!
Stay safe and Healthy!