The Protégé adalah film aksi thriller garapan sineas kawakan Martin Campbell. Campbell adalah sineas yang mengarahkan dua film James Bond, Golden Eye dan Casino Royale. Setelah film aksi spionase The Foreigner (2017), ia absen selama empat tahun. The Protégé dibintangi beberapa aktor kawakan, Samuel L. Jackson, Michael Keaton, serta Maggie Q. Tema agen rahasia atau pembunuh bayaran memang tidak asing bagi sang sineas yang dikenal sebagai spesialis aksi, The Protégé apakah mampu menjadi salah satu karya terbaiknya?
Anna (Q) adalah putri asuh dari seorang pembunuh bayaran kawakan, Moody Dutton (Jackson) yang diadopsi sejak ia kecil. Anna dilatih menjadi seorang pembunuh bayaran yang tangguh selevel ayahnya. Suatu hari, Moody meminta tolong Anna untuk membantu menginvestigasi klien lamanya, Edward Haze yang terbunuh 30 tahun silam. Aksi ini membawa semua orang yang terlibat dibunuh secara brutal, termasuk Anna sendiri yang berhasil lolos dari maut. Anna bertekad mencari orang yang bertanggung jawab membunuh rekan dan ayah angkatnya dengan pergi ke negara asalnya, Vietnam. Seorang pria misterius, Michael Rembrand (Keaton) membayangi setiap gerak-gerik Anna, yang ternyata bekerja di bawah seseorang yang terkait dengan orang yang dicari Anna.
Film ini memang tidak mudah diikuti kisahnya karena banyaknya intrik plot dan motivasi cerita yang tak jelas. Film yang berpremis sederhana di awal ini, berubah menjadi satu kisah rumit yang penuh tanda tanya. Hingga akhir cerita pun, jujur saya tidak 100% memahami alur plotnya. Apa yang sebenarnya dicari Moody hingga menyelidiki sosok Edward Haze? Semata untuk penebusan dosa? Kita hanya tahu, arah cerita melalui motivasi aksi yang dilakukan Anna, yang semata hanya ingin membalas dendam. Satu pihak tidak menghendaki ini terus berlanjut, sementara Anna, aksinya sudah tidak mampu untuk dicegah.
Sosok Rembrandt adalah satu sosok menarik karena diperankan oleh Keaton yang selama ini nyaris tidak pernah bermain dalam peran tangguh seperti ini. Akhirnya kita bisa melihat sang “Batman” unjuk kebolehan dalam beradegan aksi perkelahian. Chemistry dan tarik ulur antara tokoh ini dengan Anna begitu memikat mampu membuat kita penasaran. Satu perkelahiannya dengan Anna adalah salah satu yang terbaik di genrenya. Sementara Sam Jackson sendiri seperti biasa bermain dalam peran tipikalnya yang kali ini tampil kurang menggigit. Maggie Q jelas adalah bintangnya Kemampuannya berolah fisik tidak diragukan sejak lama, dan kini ia sejajar dengan para “asassin” perempuan tangguh yang ada dalam medium film.
The Protégé menampilkan kisah sedikit rumit dengan sekuen aksi perkelahian yang mengagumkan melalui penampilan para kasting bintangnya. Campbell rupanya masih belum kehilangan pamor dalam menyajikan adegan-adegan aksi menegangkan yang menjadi andalannya, walau bujet tentu tidak sekelas Bond. Sekuel? Rasanya punya potensi menjanjikan. Untuk penikmat genre aksi dan assasin, The Protégé sama sekali tidak boleh dilewatkan.
The Protégé menampilkan kisah kompleks dengan sekuen aksi perkelahian yang mengagumkan melalui penampilan para kasting bintangnya.