The Colony (2021)
104 min|Action, Adventure, Sci-Fi|27 Aug 2021
5.4Rating: 5.4 / 10 from 11,550 usersMetascore: 52
Set in the distant future, a female astronaut, shipwrecked on the long-decimated Earth, must decide the fate of the wasteland's remaining populace.

The Tides adalah film fiksi ilmiah produksi patungan Swiss dan Jerman arahan Tim Fehlbaum. Filmnya dibintangi para kasting internasional, antara lain Nora Arnezeder, Ian Glenn, Sarah-Sofie Baussnina, dan Joel Basman. Film sejenis dengan konsep cerita bumi yang telah ditinggalkan umat manusia dan pindah ke planet lain, bukan kisah baru untuk genrenya. Namun, The Tides memiliki premis yang berbeda dengan film-film sejenis sebelumnya.

Alkisah di masa datang, akibat kerusakan alam, pandemi, serta perang, bumi sudah lagi tak layak huni. Umat manusia pindah ke planet baru bernama Kepler. Untuk mengecek apakah bumi sudah layak dihuni kembali, Kepler mengirim misi ke bumi, Ulysses, namun menghilang tanpa jejak. Setelah belasan tahun, Kepler pun mengirim Ulysses 2 yang berisi kru salah satunya adalah Blake. Pesawat mengalami gangguan saat memasuki atmosfir bumi, Blake yang selamat, mendapati bumi tidak seperti apa yang ia bayangkan.

Tidak seperti film fiksi ilmiah sejenis, kebanyakan kisahnya justru terbalik mengirimkan manusia ke habitat planet yang baru. Dua film yang mendekati adalah Wall-E dan After Earth, walau keduanya memiliki premis berbeda. The Tides memiliki kekuatan terbesar di aspek mise_en_scene, khususnya setting dan atmosfir filmnya yang berkabut nyaris sepanjang film. Nuansa kelam pasca bencana ala Water World juga tersaji dengan sangat baik. Kisahnya sendiri terasa absurd. Motif juga tak jelas dan saling kontradiktif. Isu kolonialisme rasanya menjadi hal yang aneh, toh bukankah bumi juga rumah mereka semua? Mengapa harus ada yang dikorbankan?

Baca Juga  Heilstatten Haunted Hospital

The Tides memiliki premis unik untuk genrenya, namun selain setting dan atmosfir filmnya yang mengesankan, eksekusi plotnya terlampau lemah. Lagi-lagi, isu lingkungan memiliki porsi terbesar di film ini, dan lagi-lagi sifat manusia yang serakah menjadi biang keladinya. Melihat situasi terkini, umat manusia kini butuh solusi untuk ke depannya, bukan stempel yang menegaskan bahwa kita memang egois dan serakah dan tak peduli dengan lingkungan.

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
60 %
Artikel SebelumnyaThe God Committee
Artikel BerikutnyaBlack Widow
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.