The Way Back adalah film drama olahraga arahan sineas Gavin O’Connor. Gavin sebelumnya pernah mengarahkan film bergenre sejenis, melalui Miracle serta salah satu film olahraga terbaik di era modern, Warrior. Gavin kini berkolaborasi kembali bersama aktor bintang, Ben Affleck, setelah sebelumnya juga bermain dalam film aksi thriller berkelas The Accountant. Kini setelah ia kembali ke genre favoritnya, lalu apa yang ditawarkan sang sineas?
Jack Cunningham (Affleck) adalah seorang pekerja bangunan yang kini hidup sendiri dan dekat dengan alkohol untuk mengatasi stresnya. Suatu ketika, Jack dihubungi bekas SMU Katoliknya, Hayes, untuk melatih tim basket di sana. Jack dulu adalah pemain terbaik di sekolah ini dan tim terakhir yang mampu lolos ke babak play-off. Jack pun akhirnya menyanggupi. Tim yang dilatih Jack, secara bertahap mulai menunjukkan hasil, namun di saat bersamaan sang pelatih rupanya masih belum bisa lepas dari kebiasaan lamanya.
Sedikit mengejutkan karena kisah film ini rupanya tidak diinspirasi dari kisah nyata. Sama seperti halnya Warrior, namun di film ini sang sineas tidak menulis naskahnya. Film olahraga lazimnya adalah film yang kisahnya menginspirasi dan menyentuh, kisah sebuah tim atau pemain underdog berjuang menuju kegemilangan. Penonton bakal mudah menebak hasil akhirnya dan proses adalah faktor terpenting bagi genre ini. Inti kisah The Way Back pun kurang lebih sama, hanya saja kali ini temanya memang sedikit suram dan alurnya terasa datar untuk genrenya. Penonton tidak pernah dekat dengan sosok lain selain sang pelatih. Ini yang membuat kisahnya tak biasa sejak awal. Penonton dibuat jengah dengan sosok Jack yang tak kapok berulah. Kekuatan filmnya memang justru ada di sini, performa sang aktor. Affleck bermain sangat baik sebagai sosok Jack. Saking baiknya hingga kita pun seolah ingin meninju wajahnya.
The Way Back sedikit berbeda dari tipikal plot genrenya yang lazimnya menekankan pada kegemilangan satu tim atau seseorang, namun justru pada sisi gelap karakter tokoh utama yang dimainkan baik oleh sang aktor. Bagi penikmat film yang mengharapkan kisah menghibur dan seru, film ini tidak menawarkan ini, kecuali beberapa momen kecil yang disajikan baik oleh sang sineas. Warrior jauh lebih menghibur dari ini. Naskah The Way Back memang menawarkan sesuatu yang berbeda, namun untuk tayangan komersial, film ini rasanya bakal sulit bersaing karena hanya menekankan sisi drama. Apakah Jack bakal berubah? Kadang dalam hidup, sesuatu tidak bisa sesuai rencana, satu pukulan bisa membuatmu jatuh untuk selamanya. Film ini tidak mengajarkan kamu untuk bisa lepas dari trauma pukulan itu, namun untuk hidup berdamai dengannya.
Stay Healthy and safe!