Werewolves Within (2021)
97 min|Comedy, Horror, Mystery|02 Jul 2021
6.0Rating: 6.0 / 10 from 26,342 usersMetascore: 66
Feature adaptation of the video game where werewolves attack a small town.

Werewolves Within adalah film horor komedi adaptasi dari game bertitel sama rilisan Ubisoft Studios. Film ini digarap oleh pendatang baru Josh Ruben serta para pemain yang rasanya asing bagi kebanyakan penonton, yakni Sam Richardson, Milana Vayntrub, George Basil, serta Sarah Burns. Sejauh ini, teramat jarang film horor komedi yang berkualitas bagus, dan siapa sangka Werewolves adalah satu di antaranya.

Finn (Richardson) adalah seorang penjaga hutan yang baru saja ditugaskan di wilayah kota kecil, Beaverfield. Kota kecil ini kini berada di tengah konflik warganya akibat jaringan pipa yang akan melintas. Finn yang belum selesai beradaptasi dengan warga kota, tiba-tiba harus berhadapan dengan kasus berat ketika seorang warga tewas secara tidak wajar akibat dibunuh seekor binatang buas. Situasi badai membuat seluruh warga kota tersisa berkumpul dalam satu rumah penginapan. Teror pun dimulai.

Tone film ini mengingatkan betul pada film misteri pembunuhan, Knives Out yang rilis dua tahun lalu. Namun berbeda dengan Knives, walau tanpa pemain bintang, film ini jauh lebih menghibur melalui naskah dan dialog antar tokohnya. Tanpa diduga, film ini mampu membangun intensitas misteri dan ketegangannya dengan baik melalui penampilan sederet kastingnya yang berkarakter unik. Tak ada karakter yang terlihat menonjol/dominan, semua sama porsinya. Satu kunci kekuatannya adalah dialog maupun humornya yang disajikan amat berkelas dengan serius tanpa harus ada celotehan konyol seperti pada kebanyakan genrenya.

Baca Juga  Zack's Snyder Justice League

Satu lagi kekuatan film ini adalah gaya estetik unik sang sineas yang kini jarang sekali digunakan untuk genrenya. Seringkali sineas bermain-main dengan teknik in-frame dan off-frame yang dikombinasi dengan komposisi dan pergerakan pemain. Ada banyak momen misalnya, satu karakter mendadak muncul masuk ke dalam frame, tidak hanya untuk sekadar mengagetkan, namun juga dimaksudkan sebagai sisi humor. Beberapa kali teknik ini mampu membuat saya tertawa geli karena digunakan dalam momen-momen yang sama sekali tak terduga. Alih-alih menggunakan efek suara yang mengagetkan, seperti dalam kebanyakan horor masa kini, film ini menggunakan musik yang elegan seperti layaknya film-film bujet besar. Pencapaian kedua aspek teknis ini memang sungguh sebuah kejutan menilik level produksi filmnya.

Werewolves Within adalah sebuah horor komedi yang cerdas dengan humor berkelas didukung gaya estetik, tokoh-tokoh unik, serta kasting sempurna. Di luar beberapa pencapaian menawan ini, film ini bahkan masih sempat menyelipkan isu kapitalisme, rasis, LGBT, hingga politik mainstream dan kiri di AS. Werewolves Within adalah satu contoh horor komedi bagus yang menghibur, namun juga cerdas baik secara narasi maupun estetik. Seperti judulnya, rasanya benar, di setiap komunitas atau kelompok masyarakat, akan selalu ada “werewolves” di antara kita yang siap memangsa, benar tidak?

 

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
80 %
Artikel SebelumnyaThe East
Artikel BerikutnyaThe Boss Baby 2
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.