The Ring (2002) seperti kita tahu adalah remake dari film horor jepang superior, Ringu. Sekuelnya juga sempat dibuat The Ring Two (2005) walau tidak disukai kritikus namun tidak buruk pencapaian komersilnya. Tanpa diduga sekuel keduanya diproduksi kembali setelah 12 tahun lamanya dengan judul Rings, entah apa lagi kini yang ditawarkan setelah sekian lama. Film ini digarap oleh F. Javier Gutiérrez dengan menggunakan bintang-bintang muda yang belum populer.
Setelah belasan tahun lamanya ternyata video kaset maut yang membawa roh jahat Samara masih saja memakan korban. Alkisah Julia memiliki seorang pacar bernama Holt yang kini pindah ke kota lain. Suatu ketika Julia mendapati sang pacar berperilaku aneh tidak seperti biasanya hingga ia pun menyusul kesana. Sesampainya disana justru Julia dipaksa untuk menghadapi peristiwa-peristiwa aneh yang berujung pangkal pada video kutukan roh gadis cilik Samara.
Tanpa ekspektasi berlebihan ketika menonton filmnya nyatanya film ini jauh lebih buruk dari bayangan. Apa lagi yang mau ditawarkan coba? The Ring sudah cukup berdiri sendiri sebagai sebuah remake tangguh dari versi Jepangnya. Kisahnya tak ada kejutan berarti dan usaha untuk membuatnya berbeda justru malah tampak terlalu dipaksakan dan dibuat-buat. Usaha untuk menggunakan bintang-bintang muda juga sama sekali tidak membawa hasil sekalipun sang pemain utama, Matilda Lutz, bermain baik. Dari sisi horor nyaris tak ada apa pun disini serta usaha sebuah kejutan di akhir yang mungkin penonton pun sudah tidak peduli.
Rings merupakan usaha percobaan dari sebuah remake fenomenal yang semestinya dibiarkan terkubur dalam-dalam. Jika sukses komersil bisa jadi ini hanya sisa-sisa bayangan franchise lama yang membuat penonton penasaran ingin datang ke bioskop. Jika mau membuat sesuatu yang baru mengapa tidak dibuat heboh sekalian, seperti crossover versi Jepang-nya, Sadako vs Kayako walau entah si gadis cilik malang ini diadu dengan setan mana.
WATCH TRAILER