Movie Poster

Sutradara: Denis Villeneuve
Produser: Thud & Trent Luckinbill/Basil Iwanyck/Edward McDonnell/Molly Smith
Penulis Naskah: Taylor Sheridan
Pemain: Emily Blunt/Benicio Del Toro/Josh Brolin
Sinematografi: Roger Deakins
Editing: Joe Walker
Ilustrasi Musik: Johann Johannsson
Studio: Black Label Media/Thunder Road Pictures
Distributor: Lionsgate
Durasi: 121 menit
Bujet: US$ 30 juta

Tidak banyak film thriller kriminal berkualitas dan Sicario adalah satu diantaranya. Kisah filmnya terfokus pada tokoh Kate Macer (Blunt), adalah seorang agen lapangan FBI berdedikasi yang  tangguh dan tidak pernal gagal dalam misinya. Suatu kali karena prestasi dan pengalamannya, ia diajak bergabung bersama CIA untuk beraksi memberangus kartel berpengaruh di Meksiko. Kate tanpa disadari terjebak ke dalam satu permainan besar di luar jangkauan dan wilayahnya yang membuatnya semakin ragu akan batasan antara benar dan salah.

Plot dengan tema sejenis memang menjadi gaya dari sang sineas namun kali ini disajikan lebih rapi dan matang. Sejak awal kisah berjalan, rasa penasaran penonton diusik sedemikian rupa   dengan tingkat ketegangan tinggi. Seperti halnya Kate, kita tidak tahu apa yang terjadi, apa yang akan terjadi, dan dengan siapa kita berhadapan. Semakin lama kisah bergerak semakin jelas sejalan dengan informasi yang diketahui Kate. Disini kita diperlihatkan sebuah sudut pandang yang jarang kita lihat di film-film kriminal sejenis, bagaimana perbedaan yang tegas antara kasus CIA dengan FBI, dan secara literal diperlihatkan Kate bak bocah cilik ingusan diantara para lelaki yang besar dan tangguh. Kisahnya memang tidak menitikberatkan pada aksi namun kekuatan tema.

Di sisi lain, satu aspek yang paling dominan adalah pencapaian kastingnya. Blunt bermain sangat baik sebagai Kate yang diombang-ambing diantara aturan hukum dan kenyataan. Josh Brolin juga bermain di levelnya namun satu pencapaian tinggi dicapai oleh Del Toro, yang bermain sangat luar biasa sebagai Alejandro, sosok yang kalem bisa berubah menjadi sosok binatang buas. Sinematografer kawakan Roger Deakins semakin menambah gaya visual filmnya begitu kuat dengan komposisi yang amat matang. Satu lagi yang menjadi kekuatan filmnya adalah ilustrasi musik berdentum yang khas dari sejak awal filmnya membuat unsur ketegangan menjadi semakin tinggi.

Baca Juga  Rings

Sicario adalah sebuah film aksi thriller kriminal langka yang memiliki kekuatan cerita dan sinematik di semua aspek serta kedalaman tema. Sicario dengan gayanya yang sederhana dan elegan mampu menggambarkan realita dunia kita saat ini yang tipis batasannya antara hitam dan putih. Melalui karyanya ini dan film-film sebelumnya, Denis Villeneuve terbukti memiliki talenta tinggi dan patut kita tunggu film-film karya-karya sang sineas berikutnya.

MOVIE TRAILER

PENILAIAN KAMI
Total
90 %
Artikel SebelumnyaThe Walk
Artikel BerikutnyaSekuel Annabelle Sedang Dalam Proses Pembuatan
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.