“Mirror mirror on the wall, who is the fairest of all?” Jawabnya jelas bukan film ini. Mirror Mirror yang beberapa minggu lalu rilis juga diadaptasi lepas dari kisah klasik Snow White. Kedua film ini sama-sama mencoba lepas dari kisah aslinya. Wajar saja karena kisah dongeng ini sudah terlalu sering diadaptasi berbagai medium. Mirror Mirror menggunakan pendekatan estetik melalui mise en scene yang sangat mengagumkan sementara kisahnya ringan serta kental dengan nuansa komedi. Snow White and the Huntsman mencoba menggunakan pendekatan cerita lebih gelap dengan kisah yang lebih serius melalui setting era medieval. Tidak seperti di Mirror Mirror, sang ratu digambarkan sebagai sosok yang jahat, kejam, dan sadis.
Tidak ada yang salah dengan kisah filmnya, namun setting yang tidak menarik (nyaris selalu mendung, hutan, dan rawa) plus tempo cerita yang lambat membuat filmnya menjadi membosankan. Selain Theron yang bermain mengesankan sebagai sang ratu iblis, baik Stewart dan Hemsworth tak banyak menolong filmnya. Stewart bermain sebagai Snow White tidak banyak beda dengan karakter Bella Swan di seri Twilight. Sementara Hemsworth lebih menarik beraksi ketimbang berdialog. Selain sang ratu tidak ada satu karakter pun yang mampu mencuri perhatian termasuk para kurcaci.
Kisah dan tone filmnya mirip dengan Alice in the Wonderland milik Burton yang diakhiri dengan sekuen pertempuran klimaks a la Ridley Scott. Pertempuran klimaksnya sama sekali tidak ada greget, hal yang mestinya dihindari untuk kisah yang endingnya sudah bisa ditebak hasilnya. Selain karakter sang ratu, hal menarik yang adalah pencapaian efek visual (CGI). Visualisasi cermin ajaib dijamin akan membuat terkejut penonton karena berbeda konsep dengan sebelumnya. Nyaris semua pencapaian CGI-nya sangat mengagumkan dan amat natural, menyatu dengan setting dan atmosfirnya filmnya yang gelap.
Tidak seperti Mirror Mirror, secara umum Snow White and the Huntsman bukan film yang menghibur, khususnya penonton anak-anak. Sosok Kristen Stewart yang sukses fenomenal di seri Twiligth sepertinya adalah satu-satunya magnet kuat filmnya jika film ini sukses. Sebenarnya amat disayangkan, film ini mestinya bisa digarap lebih serius lagi terutama dari sisi naskah sehingga mampu menghasilkan kisah yang lebih dalam. Toh, kisah adaptasinya lepas serta atmosfir dan mood filmnya memang bisa mengarah kesana. Jika dibandingkan dengan Mirror Mirror yang imajinatif, Snow White and the Huntsman tidak lebih baik.