Snow White and the Huntsman (2012)
127 min|Action, Adventure, Drama|01 Jun 2012
6.1Rating: 6.1 / 10 from 299,245 usersMetascore: 57
In a twist to the fairy tale, the Huntsman ordered to take Snow White into the woods to be killed winds up becoming her protector and mentor in a quest to vanquish the Evil Queen.

Mirror mirror on the wall, who is the fairest of all?” Jawabnya jelas bukan film ini.  Mirror Mirror yang beberapa minggu lalu rilis juga diadaptasi lepas dari kisah klasik Snow White. Kedua film ini sama-sama mencoba lepas dari kisah aslinya. Wajar saja karena kisah dongeng ini sudah terlalu sering diadaptasi berbagai medium. Mirror Mirror menggunakan pendekatan estetik melalui mise en scene yang sangat mengagumkan sementara kisahnya ringan serta kental dengan nuansa komedi.  Snow White and the Huntsman mencoba menggunakan pendekatan cerita lebih gelap dengan kisah yang lebih serius melalui setting era medieval. Tidak seperti di Mirror Mirror, sang ratu digambarkan sebagai sosok yang jahat, kejam, dan sadis.

Tidak ada yang salah dengan kisah filmnya, namun setting yang tidak menarik (nyaris selalu mendung, hutan, dan rawa) plus tempo cerita yang lambat membuat filmnya menjadi membosankan. Selain Theron yang bermain mengesankan sebagai sang ratu iblis, baik Stewart dan Hemsworth tak banyak menolong filmnya. Stewart bermain sebagai Snow White tidak banyak beda dengan karakter Bella Swan di seri Twilight. Sementara Hemsworth lebih menarik beraksi ketimbang berdialog. Selain sang ratu tidak ada satu karakter pun yang mampu mencuri perhatian termasuk para kurcaci.

Baca Juga  River - JAFF 2023

Kisah dan tone filmnya mirip dengan Alice in the Wonderland milik Burton yang diakhiri dengan sekuen pertempuran klimaks a la Ridley Scott. Pertempuran klimaksnya sama sekali tidak ada greget, hal yang mestinya dihindari untuk kisah yang endingnya sudah bisa ditebak hasilnya. Selain karakter sang ratu, hal menarik yang adalah pencapaian efek visual (CGI). Visualisasi cermin ajaib dijamin akan membuat terkejut penonton karena berbeda konsep dengan sebelumnya. Nyaris semua pencapaian CGI-nya sangat mengagumkan dan amat natural, menyatu dengan setting dan atmosfirnya filmnya yang gelap.

Tidak seperti Mirror Mirror, secara umum Snow White and the Huntsman bukan film yang menghibur, khususnya penonton anak-anak. Sosok Kristen Stewart yang sukses fenomenal di seri Twiligth sepertinya adalah satu-satunya magnet kuat filmnya jika film ini sukses. Sebenarnya amat disayangkan, film ini mestinya bisa digarap lebih serius lagi terutama dari sisi naskah sehingga mampu menghasilkan kisah yang lebih dalam. Toh, kisah adaptasinya lepas serta atmosfir dan mood filmnya memang bisa mengarah kesana. Jika dibandingkan dengan Mirror Mirror yang imajinatif, Snow White and the Huntsman tidak lebih baik.

PENILAIAN KAMI
Overall
60 %
Artikel SebelumnyaMen in Black 3
Artikel BerikutnyaMadagascar 3
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.