Star Wars: The Clone Wars (2008) merupakan film animasi 3-D (CGI) yang dimaksudkan sebagai pembuka seri televisi yang mulai ditayangkan bulan Oktober lalu. Film berbujet hanya $8,5 juta ini diarahkan oleh Dave Filoni dan diproduseri oleh George Lucas sendiri. Uniknya, ini untuk kali pertama seri Star Wars dirilis oleh Warner Bros. dan tidak menggunakan komposer John William untuk ilustrasi musiknya.
Plot filmnya mengambil kisah antara dua film utamanya beberapa tahun sebelumnya yakni, Star Wars Episode II: Attack of the Clones dan Star Wars Episode III: Revenge of the Sith. Cerita film masih seputar konflik antara pihak Republik (Jedi) dengan pihak separatis yang dipimpin Count Dooku. Dikisahkan pihak separatis menculik putra Jabba the Hutt untuk mengadu domba antara pihak Republik dengan Jabba. Jabba menguasai wilayah dagang strategis yang jika dikuasai separatis akan membuka jalan kemenangan mereka. Obi Wan, Anakin, serta Ahsoka (murid Anakin) harus bekerja keras untuk merebut kembali putra Jabba serta mengembalikan kepercayaan terhadap pihak Republik.
Para fans sejatinya pasti menganggap aneh melihat film Star Wars dikemas secara animasi. Alur cerita sepertinya tidak bermasalah sekalipun plotnya terlalu sederhana (dan terlihat terlalu dicari-cari). Karakter-karakter utama seperti Anakin Skywalker, Obi Wan, Yoda, Amidala, Palpatine, hingga R2-D2 serta C-3PO masih muncul sekalipun beberapa dari mereka perannya terlalu minim. Beberapa tokoh baru yang unik juga muncul seperti Ahsoka Tano serta Asajj Ventress. Satu hal yang cukup menarik terdapat dalam sekuen pembuka filmnya. Teks berjalan sebagai penjelas cerita yang menjadi ciri film-film Star Wars tak lagi digunakan dan diganti secara kreatif oleh kilasan peristiwa demi peristiwa (sekuen montase) seperti layaknya flash news (TV) lengkap dengan narator.
Bentuk animasi juga memungkinkan adegan pertempuran maupun pertarungan light saber menjadi lebih atraktif dari film-film sebelumnya, seperti sekuen pertempuran di awal film. Pencapaian animasinya sendiri secara umum mengecewakan dan masih tampak seperti separuh jadi (kasar). Untuk benda-benda mekanik, seperti pesawat, tank, droid, sepertinya tak menjadi masalah namun tidak demikian halnya untuk karakter-karakter hidup yang tampak sangat kaku layaknya pahatan kayu. Coba saja perhatikan janggut dan rambut Obi-Wan, serta karakter Jabba the Hutt yang tampak begitu kaku. Bentuk proporsi manusia pun terlihat aneh (seperti anime), sehingga wajah karakter Mace Windu lebih mirip seekor kera.
Namun beberapa aspek patut dipuji dalam usaha untuk menjaga kontinuitas estetik dengan film-film sebelumnya. Teknik wipes (pergantian shot dengan menggeser frame gambar) masih tampak dominan digunakan. Beberapa karakter juga diisi oleh pemain aslinya, seperti Count Dooku (Chistopher Lee), Mace Windu (Samuel Jackson), serta C-3PO (Anthony Daniels). Pertempuran pesawat serta pertarungan light saber dengan efek suara yang khas juga cukup mengobati kerinduan para fans Star Wars. Sementara komposer Kevin Kiner masih mempertahankan ilustrasi musik Star Wars walau dengan sentuhan berbeda. Sebagai kata penutup, secara umum film ini sangat mengecewakan dan rasanya lebih pantas dirilis untuk versi home video (VHS/DVD).