Topik: review film kutuk
Kutuk
Mengapa seringkali aktor atau aktris dalam suatu film jika bertindak pula sebagai penulis naskah, atau duduk di bangku sutradara, atau bahkan memiliki wewenang sebagai produser, hasil akhir filmnya selalu kurang memuaskan, atau setidaknya standar alias kurang menggigit?