Teen Titans Go! To the Movies adalah film adaptasi dari seri animasi TV berjudul sama yang mengudara sejak tahun 2013 hingga kini. Tentu saja, tokoh-tokoh superhero cilik ini diambil dari seri komik DC, sekalipun tak berhubungan cerita dengan DC Extended Cinematic Universe (DCEU). Film komedi animasi ini, diisi suara oleh pengisi suara seri animasinya sendiri, yakni Scott Menville, Tara Strong, serta Greg Cipes, serta beberapa bintang ternama, seperti Nicholas Cage, Will Arnett, serta Kristen Bell.
Alkisah, “Justice League” versi remaja, Teen Titans (Robin, Cyborg, Raven, Starfire, dan Beast Boy) selalu diremehkan para seniornya ketika menghadapi kasus kejahatan karena dianggap tak pernah serius ketika beraksi. Di era emas superhero ini, nyaris semua superhero telah memiliki filmnya sendiri, termasuk Batman yang kini kembali merilis film untuk kesekian kalinya. Teen Titans menyusup ke bioskop untuk menonton premiere film Batman, namun Robin mendapati dirinya justru dipermalukan para superhero karena ia mengira film yang mengisahkan dirinya bakal diproduksi. Robin bertekad untuk membuktikan dirinya bahwa dirinya layak untuk dibuat film.
Jangan mengira film ini adalah layaknya film superhero lazimnya, namun Teen Titans Go! adalah film superhero tentang “film superhero” dan bukan superhero. Bingung? Ringkasan plot di atas rasanya sudah menjelaskan semuanya. Film ini banyak memiliki referensi kuat dari film-film superhero yang pernah diproduksi Hollywood selama ini. Semua banyolan, baik aksi maupun dialog, mengarah ke sini, yang juga merupakan kekuatan terbesar filmnya (diistilahkan meta-humor), di mana mereka mengolok-olok semua film superhero yang pernah rilis atau genre superhero sendiri. Walau humornya mirip Deadpool, namun tak ada pelanggaran tembok ke-4 di sini karena memang filmnya berkisah tentang produksi film. Got it?
Jelas siapa pun penikmat film superhero bakal terpingkal-pingkal melihat banyolan Teen Titans. Nyaris semua banyolan meta-nya adalah yang paling ditunggu. Coba saja bagaimana ketika Teen Titans mengira sosok Deathstroke (Slade Wilson) adalah Deadpool yang sontak membuat marah dirinya dengan berujar, “Aku lebih dulu ada dari dia!”. Film ini bahkan mengolok-olok sosok Stan Lee yang selalu muncul dalam produksi film Marvel yang juga muncul di film ini. Saya geli juga melihat Nick Cage mengisi suara sosok Superman yang tiga dekade silam pernah digadangkan bermain sebagai sosok ini. Sang aktor akhirnya mendapatkan perannya. Namun, humor-metanya yang memang kelewat konyol justru mengerdilkan hal lainnya, seperti kisahnya.
Teen Titans Go! To the Movies dengan meta-humornya adalah satu penyegaran baru bagi genrenya walau banyolannya justru menghilangkan kisah dan pesan filmnya sendiri. Film ini jelas bukan untuk penonton yang tidak mengenali film superhero populer yang pernah diproduksi. Bisa jadi penonton anak-anak pun sulit menerima banyolannya. Film ini juga mengolok genre superhero sendiri yang kini memang sangat mendominasi industri film dengan sekuel, prekuel, spin-off, hingga digambarkan di film ini, sosok Alfred (pelayan Bruce Wayne) pun akan dibuat filmnya. Perkembangan genre superhero yang demikian pesat sejak dua dekade terakhir adalah juga penyebab film ini bisa muncul sekaligus menasbihkan genrenya sebagai penguasa industri film kini.
WATCH TRAILER