Setelah sukses komersil film pertamanya, Teenage Mutant Ninja Turtles yang rilis pada tahun 2014, sekuelnya kini akhirnya rilis. Film pertamanya dianggap banyak pengamat sebagai salah satu film terburuk produksi tahun tersebut namun raihan global sebesar $493 juta mampu menangkal segalanya. Kastingnya masih menampilkan si seksi Megan Fox dan Will Arnett, bahkan kini menampilkan aktris senior Laura Linney. Plotnya kurang lebih masih sama, empat Kura-Kura Ninja dibantu April harus mencegah kehancuran dunia dari niat jahat sang musuh bebuyutan, Shredder yang ingin membuka portal dimensi agar kekuatan gelap bisa masuk ke bumi.
Memang tidak ada sesuatu yang baru lagi pada kisahnya selain keunggulan pada tokoh-tokoh filmnya. Penonton bisa jadi sudah tidak peduli dengan kisahnya namun terfokus pada polah konyol para kura-kura ini. Dua karakter antagonis baru, Rocksteady dan Bebob, yang selalu berulah kocak juga mencuri banyak perhatian penonton. Sementara Megan Fox sebagai April memang kali ini tidak banyak beraksi namun sebagai penyegar visual semata. Satu karakter lagi di komiknya, Casey Jones, muncul dengan aksi hockey-nya. Tak ada aspek lain yang menonjol, polah konyol tokoh-tokoh diatas yang menjadi menu utama filmnya. Anak-anak dijamin bakal bersorak kegirangan melihat mereka beraksi. Sayang, aspek drama yang melibatkan sisi emosi para Kura-Kura Ninja porsinya terlampau kecil dan sebenarnya bisa diselipkan dalam plotnya.
Apa mau dikata, Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of The Shadows, tidak menawarkan apapun kecuali polah konyol aksi para Kura-Kura Ninja, bukan film untuk pecinta film serius namun film yang sangat menghibur untuk target penontonnya. Aksi bertempo cepat dan dinamis “Tranformers” gaya Michael Bay yang kini masih menjadi produser tampak kental. Aksi hingar bingar yang bising penuh dengan sajian efek visual juga menjadi menu standar seperti sebelumnya. Entah apakah film ini bisa sukses komersil melampaui pendahulunya, sepertinya tidak bakal ada pengamat film yang peduli. Michael Bay masih dalam formula tren box office-nya, kualitas bukan utama namun yang terpenting filmnya dibanjiri penonton.
WATCH TRAILER