Sejak sukses The Hunger Games beberapa tahun silam, genre fiksi ilmiah remaja (young adult sci-fi) memang tengah panas-panasnya, hingga muncul franchise sejenis seperti, Divergent dan The Maze Runner. Diadaptasi dari novel berjudul sama, The 5th Wave, tidak seperti franchise lainnya mencoba peruntungannya dengan menggunakan makhluk luar angkasa sebagai premisnya. Kisahnya terfokus pada karakter Cassey Sullivan (Chloe Grace Moretz), seorang remaja SMU yang tengah bahagia-bahagianya menjalani masa remaja. Kedatangan ratusan pesawat ruang angkasa ke bumi merubah segalanya. Mereka tidak langsung begitu saja menghabisi penduduk bumi namun melakukannya secara bertahap, mematikan mesin dan listrik, gempa dan tsunami besar, wabah penyakit, dan seterusnya. Kisahnya terfokus hanya pada Cassey dan adiknya bagaimana mereka bertahan hidup di tengah situasi serba sulit.
Awal kisahnya menjanjikan sesuatu yang menarik, dengan tempo cepat cerita bergerak mempersingkat waktu sejak sebelum kedatangan alien hingga munculnya gelombang pertama, kedua, dan seterusnya. Cerita berubah menjadi lambat dan membosankan justru ketika inti cerita mulai berjalan, yang terfokus pada karakter Cassey dan adiknya. Pengembangan konflik cerita pun sama sekali tidak menarik dan tidak masuk akal. Satu kelemahan besar plotnya adalah kurangnya penjelasan latar cerita sehingga menimbulkan banyak sekali pertanyaan. Jika komunikasi dengan alien tidak pernah terjadi darimana umat manusia tahu itu adalah gelombang bencana yang datang dari mereka, dan bagaimana pula mereka bisa tahu hanya ada lima gelombang? Entah cerita aslinya dari novelnya seperti ini memang masih belum jelas namun yang tidak bisa saya mengerti adalah mengapa tidak mereka habisi saja umat manusia dalam sekali gelombang. Terbukti mereka jelas punya kemampuan untuk itu. Mengapa buang-buang waktu dan tenaga.
Kelemahan cerita diatas sudah cukup membuat film ini sama sekali tidak layak tonton. Di luar premisnya yang menarik, The 5th Wave memiliki pengembangan cerita yang sangat lemah serta tidak menawarkan sesuatu yang baru, dan untuk genre sejenis, film ini adalah yang terburuk. Film ini tampak banyak memiliki kemiripan plot dengan film-film populer lain. Efek visual yang biasanya menjadi andalan film sejenis, sama sekali tidak ada yang menarik dan sudah sering kita lihat dalam film-film lain. Konon The 5th Wave adalah awal dari trilogi bagi dua film berikutnya. Saya pikir kita tidak perlu gelombang berikutnya. This is done.
Awalnya keren, cukup membuat penasaran. Terusannya jadi “apa banget”, emosi nya jugak nggak dapet, jadi semacam twilight, tapi yg ini alien setengah manusia. Dan menurutku film The 5th wave ini, action tanggung, sci-fi romantis2 khayalan banget yg kental akan bullshit nya yg bikin enek (menurut aku yaa). Kalo buat nonton di bioskop Not Recommended. Sorry…